Aku pernah cerita di postingan yang ini, kalau aku tuh anak Google banget:
apa-apa googling. Hehehe! Meskipun begitu, insya Allah aku nggak absen baca
buku, kok. Zaman sekarang Google kan membantu banget kalau kita mau cari
informasi tentang apapun (almost everything!) dengan cepat. Termasuk
saat proses mencari info seputar melahirkan, menyusui, mpasi, dan masalah
kesehatan lainnya.
Tapi…
Pastinya di search engine macam Google itu ada
aja website yang kurang bertanggung jawab dalam memberikan informasi, sehingga
kadang-kadang malah bikin kita sebagai bunda baru jadi agak parno. Makanya aku
selalu usahakan mencari segala informasi dari sumber yang terpercaya dan
bertanggungjawab. Secara aku sama sekali nggak ada background kedokteran,
pun sebagian keluarga besar. Jadi bahaya kan kalau kita hanya percaya yang
namanya katanya..katanya.. tanpa ada landasan ilmu yang jelas.
Baca juga: Resep Rahasiaku Agar Bumil Bebas Anyang-anyangan
Baca juga: Resep Rahasiaku Agar Bumil Bebas Anyang-anyangan
Beberapa hari lalu aku lagi searching tentang
cara mengecilkan perut setelah melahirkan. Yaa gimana ya, habis melahirkan
bukannya malah langsing eh malah gembrot hahaha😂. Berat badanku baru menyusut
setelah lulus ASIX. Sampai sekarang pun, masih stuck di angka 60.
Sebetulnya udah lumayan sih yaa turun 20 kilo-an. Tapi tetep aja lemak
masih nongkrong manja disana-sini, bodi ala emak-emak masih melekat. Pas lagi googling,
eh aku masuk ke websitenya Dokter BaBe. Setelah selesai baca artikel, baru nyadar
iya sih aku kurang konsisten olahraga, niatnya fluktuatif banget. Jadinya
berasa kalau mau sehat itu susah, padahal kan seharusnya hidup sehat itu mudah
dan murah banget. Jadi mahal kalau sudah mondok di rumah sakit.
Ini nih artikel perdana yang aku baca di www.dokterbabe.com |
Beberapa saat kemudian, aku jadi kepo, apa sih Dokter BaBe ini? Kok baru denger? Aku coba jelajahi semua page website Dokter BaBe via hape. Mendapati warna warni yang chic dan desain yang colorful, aku langsung ngebatin “ini LUCU BANGET!” Apalagi ada icon loading pak dokter yang bisa geleng-geleng gitu hahaha. Macam boneka kelincinya anakku aja. Makin jauh scrolling, aku makin betah karena tampilannya yang user friendly. Kebetulan malamnya aku buka laptop, aku sempetin deh untuk kepoin website Dokter BaBe ini.
Setelah aku browsing via laptop, aku jadi yakin
Dokter BaBe ini bisa jadi rujukan utama buat orang-orang yang cari info
kesehatan. Mulai dari anak muda Gen Zet, anak kuliahan, perempuan dan
lelaki dewasa, para ayah dan bunda, hingga lansia. Lebih lanjut, yuk baca review
berupa beberapa kesan dan pesan aku tentang Dokter BaBe dibawah ini.
KESAN…
Coba di ingat-ingat, apa warna website kesehatan
ataupun warna cat rumah sakit yang sering kalian temui? Aku tebak kalau nggak
biru dongker ya hijau! Iya nggak? Iyain aja ya biar cepet. Tapi emang bener
lho, Puskesmas yang aku temui selalu di cat hijau, juga seragam para susternya.
Begitupun rumah sakit di Jogja, Malang, dan Surabaya yang sempat aku singgahi.
Warna cat serta seragam para karyawannya didominasi warna hijau muda atau tua
dan biru dongker. Juarang sekali aku mendapati sebuah rumah sakit atau
fasilitas kesehatan yang memiliki sudut ruangan yang colorful. Bahkan
beberapa RSIA di Malang aja kesannya suram dan ngeri. Mau masuk jadi merinding disco dulu.
Begitu pula berbagai website kesehatan yang sering aku
temui kalau lagi googling. Informasinya sih oke dan terpercaya, tapi
desainnya kurang memanjakan mata.
Sementara Dokter BaBe, itu nggak ngetarani atau bahasa
Indonesianya nggak terlihat sebagai website kesehatan kecuali kalau sudah
baca-baca artikelnya. Jadi aura rumah sakit atau segala sesuatu yang
berhubungan dengan penyakit dan obat yang cenderung bikin takut, khawatir, atau
apapun itu lah, jadi nggak terasa. Sebaliknya, Dokter BaBe justru menawarkan
warna yang chic: dark turquoise dan soft tangerine. Aku sempat
baca psikologi warna dan menurutku kombinasi warna ini membawa pesan yang pas
banget untuk pembaca artikel kesehatan: protective dan healing
serta positivity dan energy.😍
Amati logo Dokter BaBe di pojok kanan atas. Fresh kan? (sumber: instagram @dokterbabe) |
Selain itu, aku juga pernah baca tentang cara mengombinasikan warna agar menghasilkan desain yang eye catching. Salah satu cara yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan 2 warna yang kontras atau berseberangan. Cara biasa disebut dengan complementary colors. Contoh: biru dengan kuning/orange, merah dengan hijau, atau seperti yang dilakukan Dokter BaBe ini: dark tosca dengan soft tangerine. Nggak heran kalau situs Dokter BaBe ini cukup membuat mataku tertahan untuk kepo sejenak.
Selain mengenai pemilihan warna, foto-foto yang
digunakan pun colorful, representatif, dan cantik. Aku yakin anak muda
yang ingin tau tentang berbagai informasi kesehatan akan betah berlama-lama
berselancar disini, karena memang tampilannya yang bikin betah. Good job,
BaBe!
Website Dokter BaBe sangat ringan, kecuali kalau koneksimu
lemot ya hehehe. Selain itu juga mobile friendly. Di bagian atas,
pilihan main menu terlihat cukup jelas seperti Penyakit, Obat, Kategori,
Konsultasi, Cari Rumah Sakit, dan Tentang Kami.
Indeks Penyakit yang User Friendly di www.dokterbabe.com |
Indeks Obat di www.dokterbabe.com |
Panduan Penggunaan Obat di www.dokterbabe.com |
Topik Populer di www.dokterbabe.com |
Tampilan informasi pada menu “Penyakit” dan “Obat”
disusun ala kamus. Setiap istilah diurutkan sesuai abjad dengan tata letak
horizontal yang sangat mudah dipahami. Ditambah, ada kolom search untuk
melakukan pencarian cepat. Kalau kamu nge-klik menu “Obat”, jangan kaget kalau
ada sebuah kotak di sebelah kanan halaman mengenai panduan umum penggunaan
obat, mulai dari cara minum hingga cara membuang obat. Ini bukti bahwa Dokter
BaBe bertanggung jawab dan amanah dalam melaksanakan kalimat yang sering kita
dengar di Sumpah Hippocrates: First do no harm.
Enam Kategori di www.dokterbabe.com. Ini nih yang bikin beda! |
Nah, menurutku ada fitur yang menjadi pembeda dengan
website kesehatan lainnya, yaitu menu “Kategori” yang menyajikan 6 pengelompokan
informasi yaitu Hidup Sehat, Kecantikan, Ibu dan Bayi, Keluarga,
Kesehatan dan Intim. Klasifikasi ini berguna banget kalau kamu ingin
mencari segala info yang komplit pada satu topik. Tapi teteup yaa, cara
cepatnya langsung aja klik search dan ketik apapun yang ingin dicari
hehehe.
Tidak lupa, aku juga nge-cek beberapa media sosial
Dokter BaBe. Sebut saja Facebook, Twitter, Instagram, dan YouTube. Kaget juga aku, selain sangat aktif di
media sosial dan menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh masyarakat awam,
followers dan subscriber-nya di YouTube sudah lumayan banyak, begitupun viewers
per videonya di YouTube. Videonya pun tersedia dengan berbagai tema mulai
dari jerawat, kecantikan, sakit kepala, proses melahirkan hingga sex
education yang lucu dan mencuri perhatian para penikmat video.
Terakhir, konsultasinya mudah buanget! Ada icon message
yang dilengkapi dengan kata “Konsul”. Nah, icon itu kalau di klik, dia bakal
langsung mengeluarkan formulir untuk konsultasi. Kamu nggak perlu repot-repot
mengalihkan kursor untuk daftar sebelum konsul. Cukup klik icon konsul, kamu
akan diminta untuk mengisi formulir berupa Judul Pertanyaan dan Isi Pertanyaan.
Setelah itu klik icon submit dan isi data diri. Fyi, nggak perlu
takut memberikan data-data kita karena pada halaman Syarat dan Ketentuan, Dokter BaBe bilang kalau mereka melindungi data pasien virtual mereka.
Klik aja link diatas, sudah lumayan lengkap dan transparan beberapa ketentuan
dari mereka terkait penggunaan data anggota, area hukum, hingga korespondensi.
Kalau pertanyaanmu sensitif, bisa kok kamu minta untuk menyembunyikan
identitas.
Iseng-iseng, aku coba konsultasi sekaligus penasaran
seberapa cepat tanggapan dari para Dokter BaBe ini.
Nyobain konsultasi online |
Setelah klik "Submit" bakal muncul ini. Nggak ribet, aku pribadi login pakai akun G+. |
Setelah kirim pertanyaan, kita akan diminta untuk
membuat password baru gitu sebagai keanggotaan di Dokter BaBe. Kita akan
otomatis mendapatkan email bahwa pertanyaan yang kita ajukan telah diterima
oleh tim Dokter BaBe. Cukup mengejutkan, aku submit pertanyaan tanggal 5
Februari pukul 19.14 dan tidak sampai 24 jam, pertanyaanku terjawab dengan
cukup detail. Tepatnya tanggal 6 Februari pukul 11.01, pertanyaanku yang iseng
tapi bermanfaat sudah dijawab oleh dr. Bayu Adiputro di link ini.
5 Tahap Konsultasi Gratis di www.dokterbabe.com |
And please guess what makes me happy: IT’S
FREE! Gruatis tis tis, tanya
aja sepuasnya insya Allah dijawab. Sudah terbukti kan hihihi.
Selain itu ada sesuatu yang tidak biasa di menu Tentang
Kami. Umumnya, Tentang Kami hanya bermuatan kontak atau yah beberapa
kalimat yang menjelaskan siapa dan apa tujuan website dibuat. Tapi, Dokter BaBe
menyajikan wawasan singkat tentang ilmu kedokteran. Coba cek sendiri di link ini.
Cek di bagian yang aku lingkarin. Setiap artikel di verifikasi oleh dokter, lho... |
Setelah aku baca-baca berbagai artikel, aku jadi ngeh
kalau rupanya ada banyak penulis di website Dokter BaBe. Seingatku
ringkasan informasi yang tidak ada nama penulisnya hanya di menu Penyakit dan
Obat. Mulai muncul keraguan, terpercaya nggak nih tulisannya? Setelah aku
amati, rupanya setiap tulisan (mungkin dari pengurus maupun kontributor) selalu
diverifikasi oleh para dokter. Jadi ibaratnya sebelum di publish,
informasi tulisannya dicek dulu gitu, menyesatkan atau enggak.
Alhamdulillah..
PESAN...
Overall, aku suka banget baca-baca berbagai info di Dokter
BaBe. Kehadirannya memang tergolong baru tapi profesionalitasnya sangat
terlihat. Tapi walaupun demikian, aku yakin Dokter BaBe mau menerima saran yang
konstruktif dari aku kan?
Pertama, kayaknya Dokter BaBe perlu memperkaya
informasi penyakit atau gangguan karena aku lihat ada beberapa yang belum ada
disana.
Kedua, mungkin perlu ditambahin sedikit
informasi di bagian tentang kami mengenai apa itu BaBe? To be honest aku
cukup penasaran lho sama istilah itu. Soalnya huruf B ditengah juga memakai
huruf besar, jadi aku sempat berpikir apakah BaBe merupakan singkatan? Atau
hanya sebuah panggilan sayang? Semacam...
come here, babe..
thank you, my doctor babe..
Kayak gitu misalnya, hehehe maap kan jadi ngaco.
Selain itu istilah dan penulisan BaBe mirip banget dengan salah satu aplikasi
berita yang cukup familar ditelinga. Kalau di websitenya ada semacam pengenalan
gitu kan makin cakep ya.
Sekalian yuk intip review Dokter BaBe yang aku ulas di
video ini:
Nah itu dia review Dokter BaBe dari aku, semoga ulasan
yang detail ini bisa bermanfaat buat semua yang baca. Ingat, hidup
sehat itu mudah! J
bagus mbak, semoga bermanfaat bagi para pembacabya
BalasHapusthank u lee
HapusMengenai Babe itu kayaknya kepanjangan dri baca berita deh .bener gak sih ? salam kenal ya
BalasHapusiyak mba aku pikir juga gitu, mirip banget kan ya? tapi di dokterbabe.com belum ada eksplanasinyaa :D
HapusBagus tulisannya, menarik untuk di baca..
BalasHapusKunjungi sagaracurhat.blogspot.com juga yaa
maturnuwun mba tati, salam kenal. nanti saya mampir ke "rumah"nya juga yaa :D
HapusSelamat ya mbak...juara satu euy...mantaaaap. salam kenal
BalasHapusAlhamdulillah mba, wah sy mah masih newbieee 🙈🙈 salam kenal juga mba Vied 🤗🤗
HapusSelamat mba, menang juara satu nih..😊, minta tips nya dong mba saya baru nih di blog 😁
BalasHapusAlhamdulillah mba, saya baru kali ini menang kok mbaa belum mampu ngasih2 tips 😅😅 di komunitas2 banyak banget tips2 blogging mba. Sama2 belajar yuk mba akupun juga sudah lama vakum ngeblog 😁
HapusWah selamat ya jadi juara pertama, reviewnya pake video juga, keren pokonya, salam kenal. https://kangamir.com
BalasHapusMakasi mas Amir, salam kenal juga nggiih masih newbie sayaa hehe. siap nanti mampir ke rumahnya yaa..
Hapus