Istilah Halal Travel kini makin mendunia sejak mulai dikenalkan pada tahun
2015 di sebuah event World Halal Tourism
Summit (WHTS) di Abu Dhabi, UAE. Berbagai negara berlomba-lomba
menghadirkan ragam pelayanan yang muslim-friendly.
Indonesia pun juga menjadi salah satu role model sekaligus market dalam
industri baru ini. Pakar marketing Yuswohady meneliti bahwa kaum muslim kelas
menengah, khususnya di Indonesia, bergeser menjadi sosok muslim yang religius,
modern, universal, dan makmur. Mereka mencari spritual value dalam jasa dan
benda yang dikonsumsi dan disisi lain ada aspek modernitas yang tidak
ketinggalan seperti berpengetahuan, melek digital, dan memiliki mindset global.
Generasi Muslim ini memiliki perilaku yang cukup unik, diantaranya menyukai
wisata halal yang berorientasi pada value/nilai,
disatu sisi bisa traveling yang tentu saja dengan rambu-rambu sesuai
syariat, dan disisi lain ada aspek rekreasi berupa hiburan, belanja dan
jalan-jalan yang mereka dapatkan.
Sebagai seorang muslimah yang juga suka (banget!) traveling, aku punya
sejumlah pengalaman menarik sebagai seorang muslim ketika mengunjungi Jerman,
sebuah negara yang cantik di Eropa Barat. Jerman bagiku tidak hanya identik
dengan sepak bola, tetapi juga sejarahnya yang sangat memikat. Jerman juga
menjadi salah satu negara yang muslim-friendly, terbukti dari pesatnya pertumbuhan masjid dan pelajar muslim di Jerman.
Aku sempat berkenalan dengan muslimah asal Indonesia yang membantu kami
berkeliling di Berlin, juga sempat disapa orang muslim dari negara Timur Tengah
di Leipzig. Senyum mereka merekah ketika mengetahui ada saudara seiman melintas
di depan mata, seolah bertemu dengan saudara kandung sendiri.
Mengenal Halal Tourism
Nah, sebelum aku mau cerita lebih jauh mengenai perjalananku di Berlin dan
Leipzig beberapa tahun lalu, aku mau berbagi wawasan sedikit mengenai definisi
Halal Tourism ini atau yang dalam bahasa indonesia kita kenal sebagai wisata halal.
Pertama, aku mengambil definisi yang dikemukakan oleh Disbudpar Provinsi
D.I. Aceh yang menyatakan bahwa wisata halal dapat diartikan sebagai kegiatan
wisata yang dikhususkan untuk memfasilitasi kebutuhan berwisata ummat Islam.
Meski identik dengan “kebutuhan” ummat Islam yang meliputi kemudahan beribadah,
kemudahan mendapat makanan halal, mendapat manfaat atau nilai dari perjalanan,
serta meminimalisir maksiat, wisata halal bisa dilakukan di negara dengan
minoritas muslim, lho. Sebab, kini sudah bermunculan banyaak sekali agen travel
yang muslim-friendly dan menjadi jembatan untuk memenuhi kebutuhan
muslim traveler dan mengacu pada aturan hidup umat Islam baik dari sisi adab,
menentukan tujuan wisata, akomodasi hingga makanan.
Iya.. aku paham dengan sejumlah kasus yang membawa beberapa nama perusahaan
travel, sebagian dari kita jadi agak was-was kan dalam memilih agen travel?
Oleh karenanya aku punya beberapa TIPS AMAN untuk kalian dalam memilih agen travel
untuk umroh dan traveling. Pertama, pastikan punya izin resmi. Kedua, cek
harga. Agen travel yang amanah tentu tidak akan memanipulasi harga dan mencederai
amanah pelanggannya. Ketiga, cek testimoni dari para pelanggan. Keempat, akan
lebih baik jika travel tersebut menjadi member dalam sejumlah organisasi yang
terpercaya.
Sekarang, baca dongengku selama di Jerman ya.. boleh kalau mau siapin
popcorn ama teh anget wihihi.
Mengagumi Arsitektur ala Renaissance di Leipzig, Jerman
Tau kan kalau Jerman itu dikenal dengan sebutan Negeri Hitler?
Teman-temanku yang di Jerman kalau mendengar ini, mungkin saja akan
tersinggung. Tapi mereka pernah bercerita kepadaku bahwa memang itulah
realitanya dan sekarang masyarakat Jerman terus berupaya untuk menjadi bagian
dari perdamaian dunia, belajar dari sejarah, serta berusaha untuk memberikan
kesan-kesan positif lainnya.
Di Jerman aku sempat mengunjungi 2 kota yaitu Leipzig dan Berlin. Leipzig
(mbacanya Laipsig, ei dibaca ai di Jerman) juga termasuk bekas dari Jerman
Timur. Hampir sebagian besar bangunan di Leipzig masih memiliki arsitektur yang
khas dengan gaya Renaissance.
Old Town Hall
Bangunan yang menurutku paling khas dengan gaya Renaissance adalah
Town Hall di Leipzig yang disana kita bisa belanja, beli makan, dan dengerin
musisi jalanan yaaang suaranya bagus-bagus, lho!
Selain
bangunan yang sangat memukau yang tentu saja bisa dikunjungi secara gratis,
traveler disini bisa sekalian menikmati wisata kuliner dan shopping. Psstt…. banyak brand ternama disini yang ngasih harga miring dan diskonan such as Mango, H&M, Fossil. Cocok
banget kan sama ibu-ibu sosialita? hihihi. Untuk makanan, disini tidak mudah
menemukan nasi, gais. Sebagai gantinya, bisa nyobain begel isi tuna, pizza tuna, atau beli kebab di restoran Turki yang banyak
ditemui dan pemiliknya sangat ramah.
Banyak Museum Gratis!
Salah satu
wisata yang ditawarkan di Jerman yang susah sekali aku tolak adalah museum. Di Indonesia,
banyak sekali museum yang tidak terawat atau memiliki pengunjung yang sangat
sedikit. Sementara di Eropa, khususnya di Jerman, ada beberapa museum yang bisa
dikunjungi secara gratis dan bahkan kita bisa ikut mendengarkan penjelasan dari
tour guide-nya.
Pertama, ada
Zeitgeschichtliches
Forum Leipzig (bacanya susah ya.. hehe) atau yang dalam bahasa Inggris
dikenal dengan Forum of Contemporary
History. Merupakan museum sejarah yang menyajikan berbagai pengetahuan mulai
dari tahun 1949 sampai 1999. Museum ini menghadirkan wawasan mengenai pembagian
Jerman Barat dan Jerman Timur (Leipzig termasuk di Jerman Timur) ketika ada
okupasi oleh Soviet dan mengenai German
Democratic Republic. Kalau kamu penggemar film sejarah, pasti familiar
dengan film Bridges of Spies yang
diangkat dari kisah nyata dan mengambil latar belakang mengenai Jerman Barat
dan Jerman Timur.
Kedua, Bach
Museum Leipzig yang didirikan sejak tahun 1950. Dari namanya saja,
sudah ketahuan bahwa museum ini menyediakan pengetahuan dan sejarah mengenai Johann Sebastian Bach. Di negara-negara maju, termasuk Jerman, mereka memang sangat
menghargai karya seni dan tidak jarang kolega maupun keluarganya mendirikan
museum mengenai sang seniman. Di Indonesia, kita punya juga kok, salah satunya
adalah Museum Andrea Hirata di Belitung. Anyway, Bach Museum ini berbayar,
namun traveler bisa mendapatkan free
admission setiap hari Selasa pertama setiap bulan. Traveler bisa
mengunjungi museum ini mulai dari hari Selasa sampai Minggu dan pada hari libur
nasional mulai dari jam 10 pagi hingga 6 sore.
Berlin, Kota Modern yang Memikat Hati
Leipzig –
Berlin bisa ditempuh dengan menggunakan kereta api. Aku sarankan untuk mencoba
alat transportasi publik di Jerman yang satu ini, dijamin beda sensasinya dan
dalam hati pasti akan ada doa yang terselip agar suatu saat negara kita pun
memiliki transportasi publik sebagus ini. Aamiin.. doa dalam perjalanan juga mustajab
kan, gais? Sebagaimana dalam hadist.
Stasiun utama
dalam bahasa Jerman disebut sebagai Hauptbahnhof. Jalan-jalan di stasiun aja
rasanya kayak rekreasi, sebab jujur saja, menurutku stasiun di Leipzig dan
Berlin tingkat keren dan memukaunya melebihi bandara di Juanda dan
Soekarno-Hatta! Stasiun Utama Leipzig (Leipzig Hauptbahnhof) juga bergaya ala Renaissance gitu, berasa kayyak di tahun
1930an deh. Meski terkesan kuno, banyak sekali toko-toko souvenir, makanan,
toko elektronik, supermarket, fashion, dan terlihat seperti Mall saking
besarnya. Jerman terlihat sangat siap dengan kedatangan para wisatawan
mancanegara, nih. Berlin Hauptbahnhof pun sama, hanya saja bangunan stasiun
utama di Berlin jauh lebih modern.
Penginapan Nyaman dan Kuliner Halal di Berlin
Di Berlin,
kami menginap di apartemen warga, bukan hotel ya. Dan kebetulan sangat dekat
dengan Restoran Nusantara di Berlin. Duh, susah rasanya untuk tidak
bahagia! Mendadak aku jadi sangat norak dan sangat lapar, ingin melahap seluruh
menu mulai dari soto betawi, sate, rendang, gado-gado, pecel, dan lain
sebagainya. Halal? Tentu saja kita tidak perlu khawatir lagi! Kalau sudah dapat
makanan halal yang Indonesia banget, jalan-jalan jadi lebih nyaman kan dan
nggak perlu repot-repot cari resto halal lainnya.
Cycling in
Berlin
Kalau ke
Berlin, coba juga untuk menyewa sepeda untuk berkeliling kota. Cukup banyak
persewaan sepeda yang bisa kita temukan dan menyediakan harga yang beragam,
pemiliknya juga penduduk lokal yang ramah sekalipun terhadap wisatawan muslim. Aku
dan teman-teman juga menggunakan sepeda sebagai alat transportasi utama untuk
berkeliling Berlin selama 2 hari. Meskipun di Indonesia aku termasuk yang nggak
pernah sepedahan, tapi bersepeda di Berlin nggak capek-capek amat kok. Suhu dan
cuaca di musim summer di Berlin masih
tergolong menyejukkan dan banyaak sekali taman-taman kota yang bisa kita
singgahi saat cycling.
Mengunjungi Lokasi Bersejarah yang Cantik di Berlin
Percayalah,
segala hal yang berbau sejarah di Jerman sama sekali tidak membosankan.
Pertama, ada Brandenburg Gate (Brandenburger Tor) yang merupakan peninggalan
sejarah paling terkenal di Berlin. Dulunya, gate
ini merupakan simbol bangsa yang terbagi dan sekarang menjadi simbol
persatuan dan perdamaian.
Berlin Wall dan Checkpoint Charlie
Selain
memiliki sejarah yang kelam sepanjang Perang Dunia I dan II, Jerman juga
terkenal dengan Tembok Berlin yang mulai dibangun pada tahun 1961 dan membagi
jerman menjadi 2 wilayah yakni Jerman Barat dan Jerman Timur. Tembok ini
memiliki panjang 155 kilometer dengan tinggi 4 meter, dan membelah 55 jalan.
Sekarang, Berlin Wall bisa menjadi objek foto yang aesthetic karena banyak sekali seniman yang menorehkan
kreatifitasnya disana. Sedangkan Checkpoint Charlie merupakan titik
persimpangan paling terkenal antara Berlin Timur dan Barat.
Memorial to the Murdered Jews of Europe
Lokasi ini
cukup dekat dengan Brandenburg Gate
dan mendadak terkenal di Indonesia setelah Princess Syahrini mengabadikan
aksinya disana. Terlepas dari itu semua, lokasi ini merupakan memorial yang
memiliki luas 19.000 m2 dan didesain cukup unik: persegi panjang yang tidak
beraturan panjang, lebar, dan ukurannya. Meskipun area ini salah satu
peringatan dari tragedi Holocaust,
sesungguhnya tidak ada “pembunuhan massal” disini, melainkan lokasi ini dulunya
adalah pusat administrasi dari “mesin pembunuh” Hitler. Menurut salah satu
temanku di Jerman, kesan yang ingin ditimbulkan dari kawasan memorial ini
adalah pembelajaran bagaimana Jerman mengakui masa lalunya sambil terus bergerak
maju.
Belanja Coklat Lezat di Rausch Schokoladenhaus
Toko coklat
ini memiliki lokasi yang cukup strategis, terletak di Gendarmenmarkt square di
Mitte distrik Berlin. Ada cafe sekaligus toko yang menyediakan beragam olahan
coklat. Diluar toko ini juga banyak cafe dipinggir jalan yang ramai dan dengan
harga yang lebih reasonable, yang juga menyediakan aneka minuman dan camilan
yang lezaat sekali. Percaya kan kalau coklat dan susu Eropa itu wuenaak banget!
Berasa surga dunia hehehe. Aku membeli beberapa bungkus coklat batang dan
coklat bubuk untuk aku bawa pulang, jadi bisa nyeduh coklat panas sendiri di rumah. Disini juga banyak lho coklat
yang dijual yang bahan bakunya mengambil dari Jawa, Sumatera, dan Papua.
Beberapa brand yang mengolahnya dengan bangga menuliskan bahwa coklat dari
Indonesia sangat berkualitas. Hm...
Hikmah dari Perjalanan di Jerman
Aku pulang
dengan mengantongi sejumlah cerita dan hikmah. Negara dengan masa lalu kelam,
sejarah yang kaya, sekaligus menjadi salah satu negara panutan dunia dalam
teknologi dan kemajuan industri lainnya. Perjalanan kali ini membuat aku menyadari
bahwa sebagai muslimah, kita wajib untuk melek sejarah, kita sangat perlu untuk
menjadi muslimah yang cerdas sekaligus santun, agar kita juga mampu menjadi
agen Islam yang baik ditengah berbagai tragedi yang mencoreng dien ini.
---
Nah, itu dia
sekelumit kisah dari perjalananku selama di Leipzig dan Berlin. Kamu juga bisa
punya cerita sendiri, lho. Ayo mulai nabung dan cuss jalan-jalan ke berbagai
negara dan menemukan percikan cinta dan kasih sayang Allah pada tiap langkah
yang kita jejakkan di bumi-Nya.
Catatan:
Semua foto dan infografis adalah kreasi dan milik penulis.
Referensi:
Buku Generation Muslim by Yuswohady
http://languages.leipzig.travel/en/Discover_Leipzig/Architecture_2047.html
https://www.tripadvisor.com/Attractions-g187400-Activities-Leipzig_Saxony.html
https://www.tripadvisor.com/Tourism-g187323-Berlin-Vacations.html
http://languages.leipzig.travel/en/Discover_Leipzig/Architecture_2047.html
https://www.tripadvisor.com/Attractions-g187400-Activities-Leipzig_Saxony.html
https://www.tripadvisor.com/Tourism-g187323-Berlin-Vacations.html
https://www.bachmuseumleipzig.de/en/bach-museum/your-visit
Mupeng banget.. semoga bisa segera mengunjungi eropa. Bismillah.. nabuuung..
BalasHapusaamiin mbaa insyallah bisa, doa dulu mba semoga Allah perkenankan :)
Hapusduhh jerman itu keren ya kota-kotanya.. arsitekturalnya itu lhoo.
BalasHapusmereka sudah lumayan terbuka sama pelancong muslim ya? makanan halalnya mudah ditemui kah disana?
lumayan mudah mba. kedai2 Turki ada lumayan banyak, ada restoran nusantara juga di Berlin :D
HapusPengen ke Jerman jadinyaaa duhhh...
BalasHapusKyknya Adinda AzZahra travel yg paling pas deh!!
aamiin mbaa ku doakan semoga bisa kesana! :D
HapusWhat...mbak nabilla rek, ternyata pernah ke jerman...
BalasHapusJangan-jangan wes ke beberapa negara eropa yang lain...?
#Mupeng
baru Jerman aja mas.. hehe doakan yaa :))
HapusMbak mbak mau ke malaysia sajo pupung g jadi..
BalasHapuseh lihat tulisan mbak nabilla jadi termotivasi lagi....
Yossss
sip lee cari lomba lagi yaa biar bisa brangkaat
HapusWaaaaaaa saya dari dulu pengen banget ke Eropa, lebih spesifiknya ke Prancis. Semoga suatu saat Allah memperkenankan saya pergi ke sana :')
BalasHapusxoxo,
honeyvha.com
Aamiin insya Allah bisa mbaa aku turut doakan juga :) salam kenal mba Hanifa
HapusAjak aku kesana mbak... ntar kukosongin semua memory card biar puas poto poto hihihi
BalasHapuswaduh mbak ini pas kesana juga gratisan wkwk kalo dana sendiri aku belum sanggup mbaa :D
HapusKereeenn mb...mengalir ceritanya serasa juga aq ikut menjelajah ke Jermsn. Salam kenal yaa...
BalasHapusalhamdulillah terima kasih mba semoga nambah wawasannya yah :) salam kenal juga mba
HapusKumplit
BalasHapusterima kasih mbak Dhonnaaa :)
HapusArtikel yang informatif sekali, jadi pengen kuliah di sana..
BalasHapusaamiin mas semoga bisa tercapai, saya dulu mau kuliah disana juga belom kesampaian hehe
HapusKerenn!! Sangat informatif mbak Biya, semoga suatu saat ditakdirkan kesana. Aamiin :)
BalasHapusMaaf, mbak Billa maksud saya hehee :D
Hapuswihihi iya mas aamiin ku doakan bisa tercapai :D terima kasih sudah mampir mas Yusuf
Hapusseru banget mbk, aku selalu suka design infografikmu mbk hehe
BalasHapusthank you mas, masih asik blogmu. mau dong aku diajarin wekekek
Hapuswahwahwah ...putri seorang jurnalis naluri membagi informasi menurun deras, kini justru jauh melebihi sang ayah.
BalasHapusaamiin terima kasih kak untuk doanya
Hapusastaga keren sekali Jerman ya mbak :)
BalasHapusfoto2 dan ceritamu bikin mau ke sana >.<
senengnya kalau masuk museum di sana banyak yg gratis tis tis. semoga cita2 ini bisa segera terwujud, amin.
betul mbaa Jerman sebegitu ngangenniinya :D aamiin ku doakan bisa kesana juga mba :)
Hapus