Bumil 9 bulan itu magernya luar biasa ya. Apalagi dengan status stay-creative-at-home begini, dimana aku
juga lagi ngendon di rumah ibuku, bawaannya pengen tiduuurrr melulu. Mahira alhamdulillah ada yang bantu momong,
jadi aku banyak banget waktu untuk leyeh-leyeh.
Ah, tapi sungguh membosankan!
Bersyukur tiba-tiba aku dapat ajakan dari mbak Amallia Sarah untuk menghadiri
undangan di acara Mother & Baby Fair di Pakuwon Mall. Saat aku tanya nama
brand penyelenggaranya, mbak Amallia menjawab, “Interlac, mbak.” Tentu saja aku
langsung mengiyakan.
Produk Interlac tidak asing buatku, bahkan sampai sekarang aku masih punya
stoknya di kulkas. Dulu, Interlac sangat berjasa dalam memberikan progress
positif dalam sembelitnya Mahira yang sudah aku ceritakan disini.
Saking semangatnya, saat acara aku langsung ambil kursi paling depan
bersama mbak Dian dan mbak Una. Udah penasaran banget nih dengan ilmu baru dari
para narasumber. Sebab, sebentar lagi insya Allah anak keduaku hadir. Sudah
pasti, pengalaman yang dulu harus jadi pelajaran dong yaa.. dan harus lebih
giat lagi dalam menggali wawasan tentang dunia kesehatan anak.
Barengan sama Bloggers Surabaya, mba Una dan mba Dian |
Menguningkan Pakuwon Mall Bareng Interlac
Meskipun baru kali ini aku menghadiri acara bersama teman-teman Bloggers di
Surabaya, aku tidak kesulitan mencari wajah-wajah bersahabat dan tentu saja
pada ber-dress code kuning cerah khas
Interlac! Hihihi.
Acara talkshow dengan tema Mengenal
Fakta dan Cara Penanganan Sembelit pada
Bayi dan Anak berlangsung sekitar 60 menit saja, tapi manfaatnya
bener-bener banyak! Meskipun aku sudah pernah dapat wawasan tentang sembelit
anak, ada banyak hal baru yang aku dapat di Talkshow Interlac ini. Acara
berjalan lancar dan penuh diskusi menarik dengan dipandu oleh moderator dan
pemateri yakni dr. Intan Diana Sari dan Bapak Mohamad Nurhadi dari Interlac.
Saat moderator bertanya mengenai pengalaman sembelit pada anak, rata-rata
ibu-ibu yang hadir pada tunjuk tangan. Wow! Berarti masalah sembelit ini juga
jadi isu nasional ya hihihi. Apalagi saat mpasi ataupun ketika baby mengonsumsi
susu formula, biasanya sembelit ini rawan datang. Selain itu, banyak juga
ibu-ibu yang mengeluhkan bayinya mengalami diare dan kolik. Hm...
Fakta dan Cara Penanganan Sembelit pada Bayi dan Anak
Sebagai penyakit sejuta umat yang melanda anak-anak, bunda wajib tau nih
apa itu sembelit. Singkatnya, sembelit adalah suatu kondisi tertahannya feses
(tinja) dalam usus besar dengan frekuensi dan konsistensi tertentu karena
adanya kesulitan dalam pengeluaran. Kondisi sembelit ini sering dialami oleh
bayi baru lahir dan anak-anak.
Tanda-tandanya apa saja?
Ada beberapa tanda ya bund yang bisa kita cermati, mulai dari frekuensi BAB
berkurang yang biasanya setiap hari jadi 5 sampai seminggu sekali, teksturnya
berubah dari yang biasanya golden feces dan teksturnya bagus sesuai usia
mendadak jadi keras dan berwarna kehitaman, anak mengeluh perutnya tidak
nyaman, rewel, dan pada bayi biasanya mereka menolak susu atau MPASI karena
perutnya terasa penuh.
Kalau sudah begitu, pusing banget kan ya?!
Sembelit ini bisa ditangani dengan tepat jika kita tahu penyebabnya. Ini
sih dasar banget ya, semua penyakit prinsipnya begini, cari tahu dulu
penyebabnya dan baru cari solusinya, biar tepat sasaran dan pengobatan pun
menjadi efektif.
Penyebab sembelit juga ada beberapa macam. Pertama, efek trauma. Kedua,
perubahan pola makan, biasanya terjadi di bayi yang sedang mengenal MPASI. Ketiga, perubahan susu formula, memang
tidak dipungkiri penggunaan susu formula atau konsumsi produk dengan susu
formula bisa mengakibatkan resiko sembelit. Keempat, dehidrasi atau kekurangan cairan, jadi susah keluar
tinjanya deh. Kelima, kurang
bergerak, dan keenam, adanya kondisi
medis lain.
Cara mengatasinya pun macam-macam, bisa dengan memberikan obat yang
dimasukkan lewat anus atau biasa disebut sebagai obat suppositoria. Meskipun
cara ini sebetulnya riskan ya, untuk bayi dari segi kesehatan maupun rasa
sakit, karena dia pasti nggak nyaman deh. Solusi lain bisa dengan meningkatkan
asupan air untuk anak, memijat perut bayi dengan gerakan ILU, menambah makanan
berserat, mengajari anak toilet training, dan mengonsumsi probiotik.
Konsumsi probiotik ini lebih dianjurkan karena tidak hanya mengatasi penyakit pencernaan, tetapi juga investasi jangka panjang untuk kesehatan pencernaan anak.
Konsumsi probiotik ini lebih dianjurkan karena tidak hanya mengatasi penyakit pencernaan, tetapi juga investasi jangka panjang untuk kesehatan pencernaan anak.
Nah, pas lagi ngebahas tentang penyebab sembelit ini, dokter Intan
mengatakan bahwa bayi dengan proses kelahiran Sectio Caesaria (SC) ternyata
memiliki resiko lebih tinggi untuk mengalami sembelit. Hal ini dikarenakan bayi
yang lahir dengan proses SC mendapat lebih sedikit bakteri baik yang bisa
didapatkan melalui persalinan normal.
Mendengar penjelasan dokter ini, aku hanya bisa ngebatin kenceng dalam
hati: OOOO PANTEESS…!!
Aku jadi makin yakin dan semangat untuk ikhtiar memberikan ASI untuk anak
kedua dan asupan MPASI yang baik, insya Allah semoga Allah memudahkan ya.
Sebab, bagaimanapun juga ASI adalah makanan dan minuman terbaik untuk bayi,
untuk bayi yang terlahir normal, prematur, lahir dengan proses SC, dan
lain-lain.
Selain itu, kondisi ini rupanya juga bisa dicegah dengan ibu yang rutin
mengonsumsi probiotik selama hamil, hitung-hitung sebagai investasi baik untuk
pencegahan sembelit di kemudian hari. Sebab, apapun yang dikonsumsi ibu juga
pasti ngalir ke anak kan, melalui plasenta dan melalui air susu ibu nantinya
insya Allah.
Peran Probiotik dalam Mencegah dan Menangani Sembelit
Apa sih probiotik itu? Probiotik adalah mikroorganisme hidup yang bila
dikonsumsi dalam jumlah yang cukup dapat memberikan manfaat kesehatan bagi
penggunanya. Bakteri yang memenuhi syarat probiotik adalah Lacobacillus dan
Bifidobacterium. (WHO)
Ada banyak jenis probiotik yang beredar di Indonesia, baik yang diiklankan
secara masif di televisi maupun yang biasa diresepin oleh dokter. Sejak Mahira
sembelit di awal proses MPASI nya dulu, aku jadi lebih mengenal produk-produk
yang termasuk probiotik, termasuk juga selalu membaca kandungan-kandungan bakteri
Lactobacillus dalam produk yoghurt.
Rupanya, dalam memilih produk probiotik untuk Mahira, aku sempat tersesat
dan baru aku sadari saat mengikuti talkshow bersama Interlac!
Saat Mahira sembelit, aku sampai mengunjungi 3 dokter untuk menggali penyebab
sembelitnya Mahira yang terbilang kronis. Ketiga dokter tersebut menyatakan
bahwa Mahira kemungkinan besar alergi dengan kandungan susu bubuk atau susu
formula yang terdapat pada MPASI instan yang dikonsumsinya. Nah, kata kuncinya
kan alergi susu bubuk atau susu formula, berarti seharusnya dalam proses
penyembuhan, aku menghindari probiotik yang mengandung laktosa.
Pada kenyataannya, aku terus berburu yoghurt yang tentu saja mengandung
laktosa! Juga, aku memberikan produk probiotik yang mudah banget ditemukan
dipasaran, yang juga mengandung laktosa. Saking stresnya nih ya, semua produk
dicoba hehehe. Pantas saja Mahira cukup lama sembuhnya huhuhu. Dan rupanya,
Interlac adalah satu-satunya probiotik yang tidak mengandung laktosa. Lha aku
baru mengenal Interlac setelah diresepin oleh salah satu dokter di Surabaya dan
rupanya konsumsi Interlac ini membawa progres positif selama 1-2 bulan
pemakaian.
Hal ini sempat aku tanyakan juga ke pemateri yakni dokter Intan dan Mohamad
Nurhadi dari Interlac, mengapa proses penyembuhan sembelitnya Mahira dulu, yang
menggunakan Interlac, memakan waktu lama? Rupanya karena sembelit Mahira yang
terbilang kronis alias sudah sangat parah. Kalau cuma sembelit ringan, biasanya
pulih dalam waktu yang lebih cepat yakni kurang dari seminggu.
Mengenal Interlac, Probiotik yang Berjasa untuk Anakku
Di atas tadi sempat ku ceritakan sekilas jasa Interlac buat anakku. Dulu,
aku tidak terlalu penasaran dengan brand ini, duh pokoknya yang penting Mahira
sembuh deh!
Sekarang aku jadi paham mengapa Interlac kerap menjadi solusi buat para ibu
yang anaknya sembelit. Yah, walaupun agak pricey ya jika dibandingkan
dengan probiotik lain yang beredar di pasaran, tetapi memang secara kualitas,
bisa ku katakan Interlac ini yang paling unggul.
Fyi, Interlac itu hanya nama yang digunakan di Indonesia.
Produk ini bisa banget ditemui di berbagai negara, misalnya kalau lagi ke
Singapore trus tiba-tiba sembelit, lari aja ke apotek terdekat tapi jangan
bilang Interlac, gak bakal nemu! Hehehe. Di luar negeri, Interlac ini dikenal
dengan nama BioGaia. Produk ini berasal dari Stockholm, Swedia, yang sudah
berdiri sejak tahun 1990. BioGaia sendiri merupakan perusahaan bioteknologi
yang memproduksi probiotik (Lactobacillus reuteri) dan telah dikenal
sebagai World Leader in Probiotics.
Apa saja keunggulan Interlac? Mari kita kupas satu-satu yes!
Pertama, Interlac adalah
satu-satunya produk probiotik di Indonesia yang mengandung probiotik
Lactobacillus reuteri protectis. Lactobacillus reuteri protectis adalah salah
satu probiotik yang paling banyak diteliti di dunia dengan efikasi dan keamanan
yang teruji klinis untuk segala usia. Dengan demikian, Interlac aman banget
dikonsumsi mulai dari newborn baby hingga emak-emak kayak kita gini!
Hehehe.
Kedua, keamanan terjamin.
Sampai tahun 2016, Interlac sudah teruji klinis pada lebih dari 12.754 pasien
di 152 uji klinis serta terbukti aman tanpa efek samping untuk segala usia.
Selain itu, Interlac juga sudah mendapatkan predikat GRAS (Generally Recognized as Safe) dari US FDA yang merupakan
sertifikasi keamanan tertinggi untuk suplemen makanan.
Ketiga, formula bebas laktosa.
Hal inilah yang menjadi salah satu pembeda kuat antara Interlac dengan
probiotik yang lain. Dengan adanya formula yang bebas laktosa, Interlac aman
untuk newborn baby dan termasuk bayi yang intoleran terhadap laktosa.
Keempat, Interlac menjadi
produk probiotik pilihan dokter di lebih dari 90 negara. Tidak heran sih, sebab
keamanannya memang terjamin ya, dan bahkan dipakai langsung di unit NICU rumah
sakit untuk terapi bayi prematur.
Kelima, tidak hanya untuk
sembelit, Interlac juga tepat digunakan untuk segala jenis gangguan cerna
lainnya, misalnya diare, gumoh, dan kolik.
Keenam, terdapat beberapa
jenis, mulai dari Interlac drops dan Interlac Sachet yang ideal untuk diberikan
bayi usia 0 sampai 3 tahun dan Interlac Tablet Kunyah Strawberry dan Lemon yang
cocok untuk anak-anak di atas 3 tahun dan dewasa.
Oh iya, Interlac ini vitamin ya, bukan obat, jadi aman banget digunakan sehari-hari. Sejak kasus sembelitnya Mahira dulu, aku selalu nyetok Interlac di rumah dan biasa aku simpan di kulkas. Kalau
dia lagi susah BAB, langsung aku beri yang drops ataupun yang sachet.
Alhamdulillah sih, dia selalu doyan, apalagi produknya imut dan packagingnya
lucu, malah dipakai mainan ehehe.
Oiya, saranku, lebih baik berikan Interlac melalui sendok. Untuk Interlac
drop, jangan langsung diminumkan dari mulut botol karena nanti rawan
terkontaminasi bakteri. Untuk yang bubuk, boleh sih dicampur air, susu, atau
makanan, tapi pastikan saja dosisnya masuk. Yang dikhawatirkan adalah jika susu
atau makanannya nggak habis, kan berarti Interlacnya juga nggak bisa optimal
masuk dong ya.. Nah maka dari itu, saranku, better dikasih via sendok aja gitu,
langsung disuap dan langsung habis.
Kalau dia gak mau gimana? Buat bundanya aja! Hihihi. Anyway, ada yang sempat tanya aku, Interlac bisa dibeli dimana? Nggak susah kok carinya. Aku cari Interlac drops di apotek dekat rumah saja ada, tapi kalau mau komplit, buibu bisa beli secara offline di Guardian, Viva Health, di berbagai baby shops, dan bisa juga dibeli online di Mothercare.co.id, JD.ID, dan Orami.
Kalau mau kepoin Interlac lebih lanjut, bisa main ke websitenya di www.interlac-probiotics.com, di Instagramnya @interlacprobiotics, dan di Facebooknya search aja di interlacprobiotics.
Kalau mau kepoin Interlac lebih lanjut, bisa main ke websitenya di www.interlac-probiotics.com, di Instagramnya @interlacprobiotics, dan di Facebooknya search aja di interlacprobiotics.
Bunda ada pengalaman apa nih terkait kesehatan pencernaan anak? Boleh yuk
share dimariiik...
Wah makasih tipsnya mbak, ini dulu keponakanku pernah ngalami sembelit waktu masih bayi, dan serumah jadi bingung semua. :(
BalasHapus