Sudah beberapa kali aku menulis ulasan dan pengalaman pribadi di bidang
kesehatan. Mulai dari review dokter, rumah sakit, sampai cerita mengenai
penyakit anak. Kalau pada baca ulasan-ulasanku sebelumnya, pasti pada tau deh
kalau aku tipikal orang yang sangat selektif dalam memilih dokter, fasilitas
rumah sakit ataupun fasilitas kesehatan lainnya.
Karena buatku, belanja perihal lain bisa ditekan, tapi kalau urusan
kesehatan susah aku nomor duakan. Bahkan kalau boleh berpendapat, uang yang
dikeluarkan itu tidak seberapa dibanding dengan edukasi dan investasi kesehatan
untuk aku dan keluargaku.
Bisa dibilang aku sangat menghindari sembarangan mencari dokter. Pernah
saat anakku sakit, aku sampai mengunjungi 3 dokter untuk berkonsultasi dan
mencari pendapat kedua, semata agar aku sebagai pasien bisa mendapatkan hak dan
pilihan terbaik.
Intinya, aku harus tahu terlebih dahulu kompetensi dokter atau minimal
kompetensi penyedia layanan medis tersebut.
Kebiasaanku ini aku terapkan juga di keluarga besarku. Kalau ayah sedang
ada keluhan sakit yang tidak kunjung sembuh, aku juga selalu memaksanya untuk
segera periksa ke dokter langganan atau ke dokter spesialis. Pasalnya, ayahku
ini punya banyak penyakit dan alergi, di satu sisi mobilitasnya cukup tinggi.
Nah, kalau sudah begitu kesehatan harus yang jadi nomor satu, kan? Aku juga
yang menginisiasi agar ayah segera membeli minimal alat pengecek tensi sendiri,
agar bisa memonitor kesehatan secara mandiri di rumah.
Ah, aku jadi ingat saat ibuku sakit beberapa tahun lalu. Ibu sama sekali
tidak melibatkan aku dan tidak memberi kabar. Padahal ibu sempat opname.
Ketika Ibu Sakit…
Coba deh aku tanya, gimana perasaanmu kalau ibu kamu sakit dan sama sekali
nggak memberi kabar. Sedih? Pasti! Apalagi jika alasannya karena tidak ingin
mengganggu aktivitas studi. Duh, serasa ada yang meremas jantung saking
gemasnya, tapi tidak bisa berucap apa-apa.
Tahun 2010 dan 2013 ibuku pernah opname. Parahnya, tidak ada satupun
anggota keluarga di rumah yang memberiku kabar. Saat itu aku sedang kuliah S1
di Malang. Mereka sengaja tidak memberiku kabar karena tidak ingin mengganggu
studi ku di Malang. Duh, sedih banget kan.
Aku dan Ibuku :D |
Singkat cerita, karena saat itu ibu memiliki keluhan di daerah ginjal yang
cukup parah, ayah langsung membawa ibu ke rumah sakit terdekat. Jaraknya
kira-kira hanya 1 km dari rumah. Tetapi disana, ibu tidak diberi tindakan
apa-apa, hanya diberi obat dan di rontgen. Katanya akan operasi, tapi
tidak segera ditangani. Karena jengkel, ayah memutuskan untuk membawa ibu
pulang dan rawat jalan dan berobat ke dokter langganan.
Ibu rupanya sakit batu ginjal. Sejak saat itu, beberapa kali kalau ibu
kurang minum, terlalu lelah, atau makan makanan yang dilarang, sudah pasti
kambuh. Benar saja, tahun 2013, penyakit ibu kambuh lagi.
Dan coba tebak, lagi-lagi tidak ada yang memberiku kabar!
Disatu sisi, Ibu jarang sekali mau membicarakan sakitnya dengan jelas.
Malah, pernah ibu mengonsumsi obat-obatan asal Tiongkok hanya karena
rekomendasi teman di kantornya. Waduh, aku yang ikut pusing mikir itu obat udah
BPOM apa belum, aman atau enggak, dan lain-lain.
Setelah itu, aku jadi lebih cerewet untuk kesehatan ibu, mulai dari
mengingatkan untuk selalu minum dan terhidrasi serta ikut memantau obat-obatan
yang dikonsumsi jika ibu sakit.
Lebih baik mencegah daripada mengobati kan?
Pengalaman Menggunakan Layanan Pendapat Kedua “Wisata Medis” Penang
Kebetulan aku sempat mengobrol dengan salah satu rekan di Malaysia yang
bekerja di bidang kesehatan di Penang, Malaysia. Awalnya, aku hanya curhat
mengenai keadaan ibu dan sakitnya yang tidak aku mengerti. Ibu selalu menganggap
sakitnya ringan dan remeh, tapi aku tidak menganggapnya demikian.
Beruntungnya aku, rekanku menawarkan untuk menggunakan jasa Pendapat Kedua
di Wisata Medis Penang. Aku hanya diminta untuk mengisi formulir dan memberikan dokumen-dokumen
yang dibutuhkan. Hm... tidak ada salahnya kan mencoba? Sebagai anak, ini
saatnya aku lebih peduli dengan kesehatan orang tua. Kalau orang tua nggak mau
cerita detail ya sudahlah, mari kita cari tahu sendiri! Hehehe.
Segera aku rayu ibu lagi agar aku boleh mengakses dokumen kesehatannya.
Sebetulnya Ibu agak enggan. Ibu sepertinya nggak kepengen anaknya terlalu
terlibat dengan urusan kesehatannya. Tapi ya, nggak bisa gitu khaan.. namanya
anak, pasti ingin yang terbaik untuk orang tuanya.
Akhirnya ibu mengizinkan aku membuka-buka dokumen kesehatannya tahun 2010
dan 2013 lalu. Sekaligus aku bertanya obat-obatan yang ibu konsumsi beserta
keluhan-keluhannya.
Cuplikan percakapan dengan tim Wisata Medis Penang |
Melalui Wisata Medis ini, aku menggunakan salah satu layanan unggulan berupa Second Opinion atau pendapat kedua. Pada tau nggak ya kalau mencari pendapat kedua ini merupakan hak pasien?
Misalnya, kita nggak puas dengan diagnosa dokter dan meragukan
kompetensinya, boleh banget kita mencari opsi dokter lain dan menanyakan
keluhan kita. Kebanyakan orang Indonesia sih sungkan ya, nggak enakan. Padahal,
ini hak kita sebagai pasien. Dengan catatan, kita betul-betul menyeleksi dokter
dan layanan rumah sakit.
Polling kecil-kecilan :D |
Iseng, aku bikin polling kecil-kecilan di Instastory @NabillaDP. Rupanya, dari 66 responden, 64 diantaranya menyatakan untuk memilih mencari Second Opinion. Wah hebat! Memang kita orang awam perlu tanya ke ahlinya jika ragu, dengan cara yang baik tentunya. Nah, kebetulan aku nemu beberapa tips mencari pendapat kedua di Kompas:
Wisata Medis sendiri merupakan penyedia layanan medis di Penang yang
bersedia membantu pasien untuk mendapatkan layanan berobat terbaik di rumah
sakit di Penang Malaysia. Dengan pengalaman dalam bidang medis, tim Wisata
Medis akan merujuk pasien ke dokter dan rumah sakit yang sesuai dengan
kebutuhan. Wisata Medis juga membantu membuat itinerary dan perkiraan
biaya untuk berobat ke Penang. Service dalam hal ini adalah gratis, jadi nggak
perlu khawatir ya.
Wisata Medis memberikan pelayanan spesialis untuk Internis (penyakit
dalam), kandungan dan kebidanan (O & G), Kardiologi, Dermatologi, Gastroenterologi,
dan Ortopedi (Tulang). Wisata Medis bekerja sama dengan KPJ Penang yang
merupakan salah satu Rumah Sakit Spesialis di Penang, Genesis IVF & Women’s
Specialist Centre (khusus yang mau mengikuti program bayi tabung di Penang), dan Klinik Kulit Hibari.
Prosedurnya? Mudah sekali, saudara-saudara.
Kita tinggal diminta mengisi formulir di website, kemudian sampaikan
keluhan atas penyakit diri sendiri atau keluarga. Jangan lupa, siapkan juga
berbagai dokumen yang diperlukan misalnya riwayat CT Scan, Rontgen, dan
lain-lain. Perlu juga menyiapkan obat atau vitamin apa saja yang sudah
dikonsumsi selama menderita penyakit tersebut.
Nanti, tim wisata medis akan melakukan diagnosa awal dengan Ahli Radiologi Tim Wisata Medis yakni Dr. Eiji Shimada, seorang dokter
spesialis dalam bidang Radiologi dari Jepang. Beliau memiliki gelar M.D. dan
menjadi salah satu anggota Japan Radiological Society. Dr. Shimada
berpengalaman mengelola perusahaan jasa interpretasi jarak jauh (online interpretation services) terbesar
di Jepang. Beliau telah membawa review lebih dari 6.000 gambar radiologi setiap
bulannya dari 200 institusi medis di Jepang.
Mengenai bahasa tidak perlu khawatir ya, karena semua prosedur layanan
pendapat kedua akan dilakukan dalam Bahasa Indonesia.
Baca profil lengkap Dr. Shimada di gambar ini ya:
Proses layanan Pendapat Kedua atau Second
Opinion ini cukup cepat. Aku kemarin kebetulan dihubungi langsung oleh Tim
Wisata Medis untuk ditanya mengenai penyakitnya ibu dan obat-obatan yang biasa
dikonsumsi. Tidak lupa, aku kirimkan juga riwayat rekam medis dan rontgen milik
ibu.
Hanya dalam waktu 4 hari, hasil diagnosa Pendapat Kedua untuk penyakit
ibuku sudah keluar.
Saat itu, aku mengirimkan rontgen dan obat-obatan ibu, keluhan, serta
beberapa dokumen rekam medis yang sempat ibu simpan. Ibu memang mengidap batu
ginjal dan jika ibu kurang minum, perut ibu bakalan sakit. Ibu juga sebetulnya
dilarang terlalu banyak minum obat-obatan jika sakit, sehingga penting banget
menjaga kesehatan tubuh karena berpengaruh untuk ginjalnya. Tetapi yah, namanya
juga orang tua, kadang susah yaa kalau di ingatkan sama anak. Tapi anak harus
keras kepala ya! Hahaha demi kebaikan ibu juga kan.
Nah,
kemudian Tim Wisata Medis merekomendasikan untuk melakukan CT Scan agar
pemeriksaan organ dalam Ibu lebih akurat. Lagipula, penyakit di daerah ginjal
kalau dibiarkan terlalu lama juga tidak baik untuk kesehatan, seiring
bertambahnya usia, perubahan gaya hidup, dan penurunan fungsi organ tubuh juga.
Sebagaimana kita tahu, Penggunaan CT scan kini juga makin banyak dimanfaatkan
sebagai alat pemindaian kondisi kesehatan tubuh atau penyakit serta sebagai
langkah preventif.
Aku
menawarkan solusi ini ke Ibu, tapi seperti yang sudah ku duga, ibu menolak
untuk melakukan CT Scan karena sedang tidak sakit dan merasa sehat. Hm.. ya aku
tidak bisa memaksa, tapi berkat menggunakan Layanan Pendapat Kedua dari Wisata
Medis di Penang, aku jadi tahu gambaran penyakit ibuku secara jelas serta
langkah tepat yang nanti harus aku ambil jika sewaktu-waktu penyakit ibu kumat
lagi.
Selain
layanan online, Wisata Medis Penang juga memiliki kerjasama dengan
beberapa rumah sakit terbaik di Penang. Jika pasien ingin berobat ke Penang,
Tim Wisata Medis akan membantu merujuk ke dokter dan rumah sakit, sebab mereka
memiliki beberapa daftar rumah sakit di Penang yang bisa menjadi rekomendasi.
Mengenai biaya berobat ke Penang, mereka juga akan membantu pasien untuk
menyusunnya.
Karena cukup puas menggunakan layanan Second Opinion dari Wisata Medis Penang, aku sampai bikin videonya, lho! Semoga bermanfaat ya, bisa disimak disini:
Kabar
gembiranya nih, Wisata Medis Penang sedang mengadakan kerjasama dengan Air
Asia. Kerjasama ini memberi keuntungan bagi pemegang boarding pass Air Asia
yang bisa mendapat Diskon 10% di KPJ Penang. Cukup dengan menunjukkan Air Asia
Boarding masu maupun Mobile Boarding Pass dengan Kode Penerbangan QZ. Detail
promosi bisa di cek di gambar di bawah ini ya:
Kebetulan pas lagi Twitter-an, aku juga lihat Air Asia lagi promo konten yang sama. Coba temen-temen bisa meluncur ke Twitter-nya Air Asia untuk memelajari promo yang diberikan, hasil kerjasama antara Air Asia dengan Wisata Medis Penang.
Berobat ke Penang Sekaligus Traveling, Kenapa Tidak?
Selain
konsultasi online, layanan Second Opinion di Wisata Medis Penang ini juga
memberikan pelayanan apabila pasien ingin berobat di Penang. Mereka akan
merujuk ke dokter dan rumah sakit yang memiliki kompetensi sesuai dengan
penyakit pasien. Tidak hanya itu, untuk berobat kesana pun akan didampingi oleh
Tim Wisata Medis.
Penang sendiri sudah banyak diulas lantaran memiliki lansekap alam yang
indah dan wisata lokal yang memanjakan turis. Mulai dari wisata alam di Penang,
wisata kuliner halal di Penang, museum di Penang, landmarks dan situs
religius di Penang, berbelanja di Penang, dan lain sebagainya.
Dengan demikian, proses berobatpun akan menjadi lebih menyenangkan, bukan? Kalau
pakai Air Asia, dapat diskon pula! Kesempatan ini jelas nggak boleh lewat
begitu saja yah.
Nah, lebih lanjut kamu bisa segera mengontak Wisata Medis Penang di nomor
ini:
Telepon: +60176685123
Bisa diakses via hp juga :) |
Artikel ini merupakan Sponsored Post, kolaborasi antara www.bundabiya.com dengan Wisata Medis Penang, Malaysia.
Wah, ternyata ada yg beginian yaa bunda. Benar sekali second opini an saat keluarga sakit sangat diperlukan supaya nggak salah tindakan karena kadang melihat pelayanan kesehatan di Indonesia, apalagi bagi kami di daerah sangat diperlukan.
BalasHapusiyah bund akupun baru tau layanan kayak gini hihi lumayan jadi alternatif untuk kita orang Indonesia :)
HapusHm.. Sebetulnya akan lebih baik jika dokternya memeriksa langsung badan pasiennya ya.
BalasHapusIni seperti situs-situs online shop beauty yang membuka kuesioner bagi calon anggotanya dulu, yang mana kuesioner ini berisi pertanyaan untuk mengetahui persoalan kulit sang calon anggota. Setelah mengetahui persoalannya, mereka akan merekomendasikan produk-produk yang mereka jual.
Program opini kedua ini seperti itu juga, tetapi yang mereka rekomendasikan adalah servis rumah sakit mereka. Tentu dengan versi matketing yang lebih elegan.
Iyak mba lebih baik memang kalau langsung bertatap muka. Sebetulnya sudah diajak kesana juga, tapi ibuku gamau ahaha. Meski begitu, diagnosanya tetap memerhatikan rekam medis pasien.
Hapusapa karena dokter / RS di Penang lebih berkompeten dibandingkan dokter di Indonesia ya?
BalasHapusSaya saja bru tau ada second opinion, selama ini nggeh2 aja sama keputusan dokter, saya pikir apa yang mereka pilihkan adalah opsi terbaik. ternyata tidak ya
Kalo yakin nggak perlu cari second opinion menurut saya mas. Saya ada pengalaman cari second opinion karena kurang yakin dengan diagnosa dokter, sakitnya nggak kunjung sembuh, atau butuh edukasi lebih.
HapusMenurut saya dokter-dokter di Indonesia banyak yang berkompeten mas. Hanya saja memang belum ada arah untuk menjadikan suatu kota sebagai destinasi wisata medis layaknya Penang yang sudah lebih siap sejak beberapa tahun yang lalu.
memang perlu ya second opinion apalagi kalau penyakitnya berat
BalasHapusIyak mbak Tira, jika pasien merasa butuh, bisa banget segera cari pendapat kedua agar betul-betul paham penyakit yang dideritanya
Hapuswaktu adikku sakit juga dirujuk nya ke KPJ. karena di pontianak itu deket ke kuching jadi disini kami jadi lebih seneng berobat ke kuching (sarawak), tapi kalau di kuching gak bisa nanganin biasanya dirujuk ke penang. hehe seneng sama fasilitas dan layanan medis di malaysia, gak kalah sama singapore, mereka juga banyak dokter dari luar Negeri kayak india, jepang, korea dll.Sorry to say, aku bukan underestimate layanan medis di Indonesia, tapi aku sendiri ngerasain dengan biaya yang sama berobat ke malaysia memang terasa lebih dilayani dengan baik, dan dengan budget yang malah bisa jadi lebih murah :(
BalasHapusaku baru denger juga kalo temen-temenku banyak yang pernah coba berobat ke Penang mba. jadi ngerasa kuper, karena baru tau wkwk iya juga ya mba, karena di Indonesia dokter dan RS yang pelayanannya bagus kebanyakan ada di Jawa..
Hapuspenang sekarang terkenal banget ya, mbak sebagai tujuan berobat orang indonesia
BalasHapusiya mba terkenal, mereka sudah invest sejak lama kayaknya :D
HapusAku pernah ke Penang naik AirAsia, banyak bgt penumpang yg mau berobat ke Penang, kebanyakan lansia pakai kursi roda. Jangan2 kerjasama AirAsia dg klinik atau RS di Oenang mmg udh sejak lama ya
BalasHapuskeren yaa di Penang ini, bener2 fast respond dan komunikatif sekali
BalasHapusBaru tahu kalau ada wisata medis Penang setelah mampir ke postingan ini. Seru juga ya kalau setelah berobat ke Penang terus bisa sekaligus liburan ke Penang.
BalasHapusWah iya, perlu bgt cari 2nd opinion. Terutama utk kasus2 berat ya
BalasHapusWah Penang ternyata selain tempat liburan juga ada rumah sakit gini ya hmmm makasih infonya mba..
BalasHapuswww.etarahayu.com
Bagus juga sih program ini, tapi kalau saya yang malas ke dokter kecuali terpaksa lebih baiknya ke dokternya langsung sih.
BalasHapusAku udah sering banget denger second opinion dan wisata kesehatan ke Penang.
BalasHapusDulu sewaktu Bapak rahimahullah divonis sakit dan harus menjalani operasi, kami (anak-anak Bapak) menyarankan berobat wisata ke Penang.
Namun, qodarulloh...
Bapak sudah mantap dengan dokter di Surabaya kala itu.
Jadi asal baca tulisan berobat ke Penang, selalu yang terkenang adalah kisah sakitnya Bapak.
Kalau ada keluhan kesehatan saya pun mencari second opinion mba, tak ingin cepat mengambil kesimpulan jika sudah ada masuk dari pihak medis. Makasih rekomendasinya kak, Penang ini kredibilitasnya gak perlu diragukan lagi yah
BalasHapusMakasih sharing pengalamannya, jadi tahu lebh detail tentang pengobatan di Penang dengan adanya pendapat kedua yang memang penting
BalasHapusMencari second opinion memang perlu. Bukan berarti dokter pertama gak bisa diandalkan, Tetapi, kita juga harus hati-hati sebelum memutuskan untuk diambil tindakan. Banyak juga yang merekomendasikan berobat ke Penang, ya
BalasHapusBanyak bngt inf bahwa Penang itu bnyknyg brobat disana dn sembuh jd direkomndasikn
BalasHapusSaya juga tim yang nyari second opinion Mbak. Walaupun termasuk yang loyal ke satu dua dokter saja, yang sudah kita kenal pengalamannya. :)
BalasHapuswah penting banget memang second opinion ini. supaya gak salah diagnosi, jadi kitanya mantep banget juga untuk menjalani pengobatan.
BalasHapusTulisannya lengkap sekali, mba. Pas banget aku lagi butuh second opinion untuk papa aku, mba. Bbrapa kali ke dokter tapi katanya ga papa. Tapi padahal papa aku merasa nggak nyaman . Pengen deh aku coba kontak untuk dapatkan wisata medis ke Penang ya mba. Btw, konsultasi gitu bayar berapa mba?
BalasHapusBiasanya ibu tak mau diajak ke rumah sakit karena khawatir dengan biayanya. Alm mamaku dulu juga susah diajak ke RS sebelum sakitnya parah.
BalasHapusNah bener, banyak yang berobat ke luar negeri itu karena pengen tahu pendapat kedua. Selain tentunya karena teknologi, ahli, dan obat-obatnya juga ya. :)
BalasHapusAku pun selalu cari 2nd opinion mba. Malah kalau ngga terlalu darurat & perlu langsung ditangani, aku cari 3rd opinion dulu.
BalasHapusAlhamdulillah banyak ya yang merekomin ke Penang, second opinion yang tepat fast respon pula jadi yang sakit cepat tertangani
BalasHapusSecond opinion perlu banget kalau dalam pengobatan, makanya banyak banget orang Indonesia yang ke Penang sebagai pilihan kedua dalam beribat dan banyak yang cocok pula ya.
BalasHapusSempat heran, kenapa orang orang berobat ke.penang. ternyata memang pelayanannya baik banget ya mbak dan fasilitasnya oke punya. Moga Indonesia pun punya RS yang demikian ya jadi kita ga perlu jauh jauh ke Penang.
BalasHapusBener mba, sedih banget itu kalau kita gak tahu orang tua lagi sakit.. Hiks
BalasHapusBanyak anggapan gaya-gayaan kalau berobat ke LN mba tapi temenku membuktikan banget di Indonesia dia sdh jungkir balik buat promil gagal akhirnya ke Malaysia alhamdulilah kini sudah melahirkan second opinion emang perlu :)
BalasHapusToss dulu kak ..aku suka cari second opinion. Menurut ku berobat dimana aja sebagai bentuk ikhtiar ya termasuk berobat kesini.
BalasHapusDr kemaren bacaanku ttg penang kemarin. Ahh jadi pengen ke sana deh
BalasHapusAlhamdulillah keluargaku masih sehat2 dan kalau pun sakit masih lokalan aja. Ini ada sodara sih yg lumayan sakitnya. Mungkin bisa wisata ke Penang juga
BalasHapusAku juga cari second opini kalo ada anggota keluarga sakit. Karena kadang nggak puas dengan diagnosa dokter
BalasHapusOh second opinion ini via WhatsApp? Ku pikir datang langsung ke Penang.
BalasHapusAku pun biasa konsultasi ke beberapa dokter sebelum memutuskan pengobatan.
Kalau pelayanannya ramah dan profesionalnkita sebagai pasien juga tenang dan fokus pada pengobatan ya mba
BalasHapusBanyak juga yang senang berobat ke Penang ya. Tapi gak heran sih, banyak kelebihannya dibandingkan dengan yang ada di dalam negeri
BalasHapusPenang ini udah jadi jujugan bagi mereka yang sedang berikhtiar melakukan pengobatan ya mba. Saya udah beberapa kali membaca ihtiar pengobatan beberapa teman juga ke Penang. Untuk mencari second opinion juga bagus nih ke Penang.
BalasHapusKalau aku pasti cari pilihan lain buat memeriksa ibu tercinta. Emang pengobatan di luar lebih menjanjikan, salah satunya di Penang ya mba :)
BalasHapusMbak Nabila aku komen ulang ya, krn komenku ternyata tak ada.
BalasHapusPenang memang jadi alternatif pilihan orang buat berobat ya mbak saat ini.
BalasHapusSoalnya kalau yang tinggal kyk di Sumatra gtu mungkin lbh deket ke Penang. Tetanggaku ada yg dr bengkulu jg pernah cerita kalau ayahnya sempat berobat ke sana. Katanya lbh miring dibanding kalau ke Jkt sih biaya berobat dan akomodasinya.