Aku dulu mengira orang
gemar mengoleksi sesuatu karena suka pada benda tersebut. Itu aja. Makin dewasa
aku tau bahwa mengoleksi itu ternyata butuh biaya, tenaga dan kemauan.
Jadilah aku ndak pernah
dengan serius mengoleksi apa-apa, karena aku memang jarang sekali sesuka itu
ama sesuatu. Suka Coldplay tapi aku gak ngoleksi albumnya juga. Suka pake tas
ransel, tapi ya cukup beberapa aja.
Satu-satunya benda dalam
jumlah banyak yang ada di rumah ya cuma buku.
Nah, pas lagi keinget
buku ini aku jadi inget kalau aku pernah mencoba mengoleksi komik Detective
Conan. Mencoba aja lho ya, karena tetep deh nggak bisa istiqomah mengoleksi
hehe.
Ada buibu yang sudah
punya anak tapi masih suka membaca komik Detective Conan kayak aku?
Perkenalanku dengan
komik Detective Conan sudah cukup lama, sejak aku SD sekitar kelas 4. Saat itu
aku biasa menonton kartun Conan di Indosiar (agak lupa nih) setiap hari Minggu
ya kalau nggak salah. Kemudian ada temen SDku namanya Nindra yang bawa komik
Detective Conan cukup banyak, sehingga temen-temenku di kelas bergantian
membaca. Aku akhirnya ikutan pinjam dan aku baca mulai episode 1 yang Shinichi
Kudo diberi APTX 4869. Wah, aku langsung jatuh cinta!
Pertama, ceritanya sangat menarik dan terus mengundang rasa penasaran. Terbukti kan sampai sekarang komik
Detective Conan masih eksis, aku juga terakhir membaca di website manga-manga
yang bertebaran di Google, sudah sampai episode 1021 dan sudah hampir menguak
siapa orang nomor 2 dan nomor 1 “organisasi hitam” itu.
Kedua, gambarnya proporsional dan tokohnya terlihat ganteng-ganteng hahaha. Sampe-sampe menurutku tokoh animasi sama
tokoh Detective Conan real life yang bisa dilihat di YouTube, jauh lebih
ganteng yang animasi. Yang real life mah biasa wae~
Ketiga, karena si Aoyama Gosho ini terinspirasi ama Sherlock Holmes,
ceritanya jadi mirip-mirip Sherlock Holmes gitu. Nggak boring, penuh wawasan, plot dan
kasusnya pun beragam. Mulai dari kasus receh kayak memecahkan kasus ala
kelompok detective cilik sampai kasus pembunuhan sadis. Tapi favoritku tentu
saja yang melibatkan organisasi hitam seperti Amuro, Vermouth, Gin, Vodka, Kir,
dan Rum, juga anggota FBI bu guru Jodie, Akai Shuichi, dan Camel. Nggak ketinggalan
episode favoritku juga kalau ada si pesulap fenomenal Kaito Kid!
Keempat, ceritanya kerap menghibur dan bikin ketawa. Kadang juga tiba-tiba aja horor dan
terkesan ada makhluk ghaibnya, tapi ternyata bisa dijelaskan secara rasional.
Kadang ada sesi romantis dan nakal, kayak waktu si Conan diajak mandi bareng
ama Ran. Mana Ran tau kalo itu Kudoooo..
Kelima, setting lokasinya terlihat nyata. Apalagj kalau di movie, mereka selalu mengambil
landmark atau lokasi-lokasi tertentu yang kemudian di akhir film ditunjukkan
foto asli lokasinya. Buatku ini daya tarik tersendiri, semacam menunjukkan
kebanggaan dan kearifan lokal di Jepang. Selain itu sering juga ada
budaya-budaya lokal yang diperlihatkan. Sangat menarik!
Sejak aku bisa mengakses
movie dan komiknya di Google, aku mulai jarang beli komik fisiknya. Soalnya
makin mahal ya, aku ngikutin sejak harga komiknya 8.500 sampe sekarang jadi
sekitar 25 ribuan di Gramedia. Selain itu cerita di komiknya udah tertinggal
jauuuuhh dibanding di manga hehe.
Kalo buibu pada suka
koleksi apa nih? Share di kolom komen yuk
Tidak ada komentar