“Bunda, ayo jalan-jalan di taman!” pinta Kakak Hiya. Wow,
tumben? Permintaanya kali ini tidak biasa, mengingat sudah cukup lama si kakak
malas bermain di luar.
Dulu saat masih awal-awal tinggal di sini, Kakak suka
nongkrong sore hari di taman bareng mbak rewang dan teman-teman sebayanya.
Taman itu tidaklah luas, tidak juga atraktif. Tetapi cukup untuk anak-anak
bermain dan berlari bersama. Ada beberapa permainan yang biasa Kakak Hiya
lakukan di luar ruangan, misalnya saja bersepeda, kejar-kejaran dengan teman,
dan main ayunan bersama. Mengasyikkan, bukan? Dengan main bebarengan, Kakak
Hiya perlahan mulai memahami konsep bergantian dan berbagi dengan teman.
Namun entah kenapa dia sudah nggak nafsu lagi main dengan
teman-teman di sana. Dia lebih suka di rumah menghabiskan sore hari dengan
bunda dan adiknya. Aku oke-oke aja sih, tapi menurutku kurang baik juga buat
dia kalau tidak berinteraksi dengan teman sebaya.
Saat Anak Tidak Nyaman Main di Luar
Akhirnya, setelah beberapa kali kutanyai, Kakak Hiya mau mengungkapkan
alasan ketidaknyamanan main di taman.
“Mahira nggak suka, enak di rumah aja.” begitu jawabnya.
Singkat dan to the point sekali, khas
untuk anak 2 tahunan yang belum bisa banyak mendeskripsikan perasaannya.
Hm.. aku coba beri dia waktu untuk lebih lama di rumah.
Mungkin dia bosan kali ya sore hari di luar terus. Tapi semakin lama, dia
justru makin nggak mau kalau diajak mbak rewangnya bermain di luar. Kalau sama
aku, dia mau. Eum, tapi bundanya nggak bisa sering-sering nemenin nih karena si
dedek yang masih nenen full sama
bunda.
Jadilah dia makin jarang berinteraksi dengan teman anak-anak
komplek. Kadang, teman mainnya malah yang main ke rumah hihi.
Jujur saja kadang aku mengkhawatirkan kalau ia kurang terpapar
dan berinteraksi dengan teman sebaya, teman yang lebih tua, dan yang lebih
muda. Aku percaya bahwa anak-anak itu perlu pengalaman, perlu konflik-konflik
kecil khas ala anak-anak (dengan pantauan orang tua tentunya) agar mereka bisa
belajar dan berkembang. Kalau ia hanya tau orang-orang rumah saja, dia bakal
terlalu nyaman. Meskipun masih sangat dini, porsi dia untuk main di luar setiap
harinya nyaris 0%.
Padahal, anak-anak tuh kalau main di luar ruangan, banyak
manfaatnya juga. Selain manfaat interaksi sosial, ada aspek motorik kasar dan
halus yang bisa terasah, begitu pula kemampuan berbahasa dan menganalisa
lingkungan.
Aku gali kembali, apa yang membuatnya tidak nyaman.
Dugaanku, karena ia pernah jatuh, ia tidak nyaman bermain dengan anak lain yang
bagi dia terlalu agresif, dan merasa insecure.
Ini berarti, harus perlahan lagi stimulasinya dan harus aku temani lalu kulepas
pelan-pelan.
Stimulasi Aktif di Luar Ruangan
Nah, kebetulan kemarin, saat ia pulang program trial class, Kakak Hiya meminta untuk
main sebentar di taman. Bertiga saja, dengan aku dan ayahnya. Ia terlihat
sangat antusias. Kebetulan di taman memang sedang sepi. Anak-anak sekolah belum
keluar kelas, begitupun anak-anak kompleks yang mungkin sudah asyik dengan kegiatan
di rumah. Awalnya, ia masih malu dan ragu. Kemudian aku goda dia dengan ranting
daun yang kumainkan di rambutnya.
“Bunda dapet ranting nih, Kak! Wah, bisa buat sisiran ya!
Ini kayaknya masih banyak nih di bawah,” seruku padanya.
Berhasil! Kakak Hiya mulai tergerak dan memperhatikan
ranting yang kupegang. Detik berikutnya, ia sudah sibuk mengumpulkan ranting
daun yang berserakan di tanah.
“Mau diapakan rantingnya?” tanyaku.
“sek..sek.. sebentar,” Kakak Hiya belum berkenan menjawab.
Ia terlihat bimbang memutuskan mengambil ranting yang besar atau yang kecil.
Aku coba pancing lagi dia dengan aktivitas mengamati
sekitar.
“Kak, lihat! Ada rumah semut banyaak sekali. Itu semutnya
pada keluar cari makan, Kak!” aku menunjuk sarang semut yang berundak-undak di
tanah. Kakak Hiya pun mendekat dan ikut berjongkok, mengamati aku yang sedang
memancing agar semut mau keluar.
Yay, caraku berhasil lagi! Para semut keluar dan si Kakak
terperanjat. Spontan ia langsung berdiri dan mundur beberapa langkah. “Eh eh
eh! Semut besar, black!” serunya.
Usai mengamati semut, Kakak Hiya kembali mengumpulkan
ranting untuk dibawa pulang. Tangan mungilnya menggenggam beberapa batang
ranting. Senyumnya merekah. Di tengah jalan, ia menyempatkan menghitung kembali
ranting yang berhasil dikumpulkan. Ia terlihat sangat bahagia.
Aku simpulkan bermain di dalam maupun di luar ruangan, yang
namanya interaksi dari pengasuh maupun orang tua tidak boleh absen. Anak perlu
tetap distimulasi, indranya perlu dirangsang agar lebih peka, dan anak juga
perlu diajak berpikir melihat sekelilingnya. Untuk anak yang sudah sangat aktif
dan ekstrovert, cara ini mungkin tidak berlaku. Tetapi beda untuk anak yang
agak introvert dan perlu waktu yang lebih lama untuk beradaptasi dengan teman
dan lingkungan.
Pemenuhan Gizi Selama Bermain
Kalau keluar rumah, aku selalu membekali Kakak Hiya dengan susu moo (cara Kakak Hiya menyebut susu
UHT) dan jajan. Kadang kutambah dengan air mineral jika ia meminta.
Saat main di taman kemarin, meski hanya mencari ranting dan
mengamati semut, si Kakak sudah gampang haus juga tuh. Ah, mungkin karena
bawaan cuaca di Sidoarjo yang summer
everyday ini ya hihihi. Diapun meminta susu UHT sisa bekal di trial class. Susu tersebut dibawanya
bermain dan eeeh.. nggak terasa sudah habis saja!
Aku sudah hafal sih, kalau lagi main
dan atau sedang istirahat disela permainan, Kakak Hiya pasti ada aja
permintaannya. Jadi aku tetap berusaha memenuhi kebutuhan gizinya meskipun di
luar waktu makan. Soal susu, aku sudah pernah cerita di sini mengapa aku memilih susu UHT. Aku memang hanya memberikan susu UHT sebagai konsumsi susu
bersamaan dan setelah ASI. Hal ini tentu dengan berbagai pertimbangan pribadi,
kebutuhan gizi si kakak, dan konsultasi dengan dokter. Aku juga sudah mengulas
mengenai susu Indomilk UHT Full Cream yang tinggi kalsium serta tanpa gula
garam dan pengawet ini. Berbagai kelebihan pada komposisi dan ukurannya yang
mungil sangat pas untuk konsumsi sehari-hari dan untuk bekal main di luar
ruangan.
Bunda ada cerita apa nih saat bermain sama anak di luar?
Bagikan di sini, yuk!
#IndomilkUHTKidsFullCream
#AktifItuSehat
#AktifItuSehat
Bikin kangen momen ketika anak-anak masih kecil nih. Memperhatikan semut, belalang, kupu-kupu dll itu proses belajar buat mereka ya.
BalasHapusMemang kudu telaten ya, menemani anak belajar dan bermain agar mendapatkan stimulus yang optimal. Kalau didampingi susu uht indomilk, saya juga mau, Bun ��
BalasHapusAnak-anak perlu juga bermain di luar rumah ya supaya bisa berinteraksi dengan alam juga. Oh ternyat akarena semut dan ranting ya awalnya kakak Hiya gak ma main di luar.
BalasHapusSaat Yasmin balita, doi paling suka tuh main di outdoor apalagi kalau tempatnya lapang dan lega.
BalasHapusBegitu turun dari gendongan atau tangan, dia akan segera melampiaskan hasrat, berlari, hihihi...
Setuju, mba, saat eksplor di outdoor, anak kudu tetap harus didampingi, afdolnya tentu dengan kita orang tua ya, sekaligus mengawasi ketika berinteraksi.
Aku juga setuju, buah hati kudu dibiarkan menyelesaikan konflik-konflik kecil untuk kebutuhan tumbuh kembangnya.
Main di taman itu memang menyenangkan sekali. Anak juga bisa bebas mengeksplorasi untuk sesuai keinginannya. Apalagi sambil minum susu ya
BalasHapussetuju mba mau main di dalam atau luar ruangan butuh interaksi dan pengasuhku masih absen euy buat kasih interaksi tak jarang anakku malas banget main sama pengasuhnya karena membosankan dan tidak bisa kayak aku katanya yang bisa seimbangin dia kalau main :( semoga nih pengasuhnya anak-anak bisa berubah
BalasHapusbtw anakku juga yang pertama selepas ASI kukasih UHT dan sekarang juga paling suka UHT Indomilk ini apalagi akalau rasa stroberi makanya aku stock selalu di rumah mba, ga cuman buat anakku tapi aku juga suka stock indomilk uht yang coklat kemasan 1 liter kemarin baru beli harga promo langsung tak borong wkwkk
Kakak Hiya pintar yah, aktif pula.
BalasHapusUntuk Si Kakak saya juga kasih UHT setelah lepas ASI, anaknya gak mau susu full cream atau yg diseduh2 gitu sih, jadilah yg langsung hap hap aja, praktis, heheheh
Gemeessh sama kaka Hiya.
BalasHapusEh, manggilnya kaka, bolehkah?
Hihi...soalnya aku dulu manggil anak pertama dengan sebutan kaka, langsung hamil lagi.
Senengnya main di taman.
Anak-anak bisa jadi pemerhati ulung.
Sehat terus kaka Hiya.
Kalau anaknya memang introvert gimana tuh, Mbak? Aku sempat berpikir anakku demikian lho. Setiao kali ketemu orang banyak dia nggak nyaman. Akan tetapi, aku tetap berusaha, paking nggak seminggu 3 kali kuajak keluar, main di luar. Atau nggak ya main ke tetangga saja.
BalasHapusBiasanya memang kalau anak menarik diri dari pergaulan dengan teman-temannya dan tak mau main di luar rumah, kita kudu cari tau ada apa nih di balik alasannya itu. Memang anak seumuran Mahira gini belum bisa memberikan alasan dengan tepat karena pilihan bahasa juga masih belum sebanyak anak besar. Kemungkinan dia merasakan hal yang kurang nyaman ya ketika bermain di alam terbuka bersama teman-temannya.
BalasHapusah senangnyaa, main bersama semut dan ranting di luar rumah, asik ya.. di luar bisa banyak hal baru yang bisa diamati dan dilihat, udara juga lebih segar, hihi.. anakku juga minum susu UHT Indomilk Kids Full Cream ini mbak, tapi dia lebih suka yang rasa cokelat ^^
BalasHapusaku suka banget ajak bayiku main diluar sejak umur 17 hari bahkan mbak, wkwkwk. ikut ortunya kemping dsb, jd alhamdulillah udah terbiasa banget. Sekarang umur 14 bulan, malah kl seharian di rmh aja, dianya yg bete :) Nah, tar lagi pas usianya udh cukup. boljug nih susu UHT juga
BalasHapusSusu uht emang udah yang paaing pas deh kak buat bekal main di luar, praktissss...
BalasHapusMain di luar tuh mengasyikkan ya. Ga perlu beli mainan yang mahal-mahal. Cukup cari ranting dan semut.
BalasHapusAnak-anakku termasuk penggemar kelas berat susu UHT Mba, hihi. Dari lepas ASI, aku emang kasih susu UHT, eh bahkan dari setahun sih.
BalasHapusApakah ini ngaruh dari bundanya yang juga doyan banget susu? Wkwk
Bermain diluar rumah memang menjadi aktifitas kegemaran anak-anak ya bun.. selain bisa mengeksplorasi dunia luar, juga bisa bersosialisasi dengan teman sebaya. Biasanya aku juga membawa bekal saat main diluar, makanan dan minuman kesukaan anak, seperti susu UHT Indomilk fullcream ini.. anak anak suka banget
BalasHapusPenting banget ya Bun susu untuk perkembangan anak. Apalagi UHT ini. Keponakanku juga disediakan susu UHT sama bundanya.
BalasHapusAnak-anakku waktu kecil suka main di luar.. sekarang susahnya minta ampun. Jadi aku harus paksain .. biar menikmati alam luar
BalasHapusWah senengnya anak2 kalo diajak main di luar. Wah anakku juga hobby banget main di luar
BalasHapusAnak-anak tuh aslinya suka bermain di luar ruangan ya, tergantung orang tua mau enggak mendampingi. Dibanding kebanyakan anak-anak sekarang yang kecanduan gadget, itu juga peran dari ortu. Kalo aku dulu juga kasih nutrisi yang komplit untuk menemani anak-anak beraktivitas di luar ruangan.
BalasHapusAku dan anak anak jga suka main di luar mba. Ttep menjaga nutrisi juga utk anak anak aktif ya mba. Uht indomilk salah satunya
BalasHapusIndomilk ini susunya enak, gak terlalu manis, tapi terasa susunya. ANak2ku juga suka mbak. Wah seru pastinya main di luar. Mengenal serangga2 gtu ya, terutama semut? :D
BalasHapusRara termasuk anak yang nggak terlalu sering main sama anak-anak lain kecuali di sekolah dan tempat ngaji. Karena tetangga memang jarang yg punya anak kecil. Jadilah dia main di sekitar rumah sendiri, kadang juga sama kakaknya.
BalasHapusAnakku juga lebih suka main di luar rumah dibanding dalam rumah, Mba. Dia merasa lebih leluasa main di luar rumah :)
BalasHapusMain di luar yang kami lakukan biasanya adalah main pasir di pantai Mba. Anakku senang banget tuh, apalagi bila diizinkan mandi di laut, wahhh makin senanglah dia :)
BalasHapusKarena anakku masih bayi jadi biasa saya ajak jalan2 aja di luar, hehe. Btw saya juga berencana mau kasih si kecil susu UHT klu sudah lepas dari ASI. Boleh juga nih susu UHT dari Indomilk, apalagi kandungannya tanpa galam guran dan bahan pengawet.
BalasHapussenangnya bisa main bareng si kecil. sehat dan sukses selalu ya :)
BalasHapus