“Mbak, nimbang dulu, ya,” kata perempuan penjaga presensi kepadaku.
Waduh, nimbang? Bukan gimana-gimana nih, urusan berat badan apalagi pasca
melahirkan itu salah satu hal yang sensitif. Cuma inner circle deh yang
boleh tau rincian angkanya! Hihihi. Tapi karena di sini aku diminta untuk
nimbang dulu, yaudah aku turutin. Sebab, aku memang penasaran dengan rincian
angka di tubuhku. Mumpung ada timbangan yang canggih nih, yang bisa sekaligus
mengkalkulasi lemak di tubuh, otot, metabolic age, obesitas, dan lain-lain.
Sekali lagi, berat badan ini sensitif banget buatku. Bukan karena aku nggak
sayang sama tubuhku, tapi karena aku sadar kalo aku belum sepenuhnya sehat.
Tumpukan lemak, makan yang nggak aku atur, jarang olahraga, dan sederet
kebiasaan buruk lainnya. Malu eyke tuuh…
Ini rincian kertas yang aku dapatkan seusai nimbang. Beberapa angka aku
blur, ya :p
Hasil nimbang pake body composition analyzer |
Mbaknya bilang kalau nanti akan ada penjelasan oleh Senior Dietitian Klinik
LightHOUSE tentang apa saja makna dari angka-angka tersebut. Hm… penisirin!
Kenalan sama Klinik LightHOUSE, Diet Efektif Berbasis DNA
Begitu acara dimulai, aku langsung pindah duduk di depan bersebelahan
dengan Mbak Detri, Senior Dietitian di Lighthouse. Acara dibuka dengan
pemaparan singkat dari Mbak Esty Meirizka, Head of Sales & Marketing Klinik
LightHOUSE tentang LightHOUSE Indonesia. Pas banget, nih, aku juga ingin tahu
lebih dalam tentang Klinik LightHOUSE dan ingin memahami apa bedanya Klinik
LightHOUSE dengan slimming centre biasa. Di brosur yang aku dapatkan
tertulis bahwa Klinik LightHOUSE ini merupakan klinik pionir yang bergerak
dalam penurunan berat badan dan pengobatan gangguan makan dengan menggunakan
metode medis yang komprehensif dan inovatif. Klinik LightHOUSE sudah ada sejak
tahun 2004 dan didirikan oleh dr. Grace Judio-Kahl, MSc, MH, CHt. Ini berarti
sudah sekitar 14 tahun Klinik LightHOUSE membantu banyak pasien.
Anyway, Klinik LightHOUSE sekarang kan masih ada
di Jakarta, bentar lagi nih dia mau buka cabang di Surabaya. YAY! Untuk itu
sekarang Klinik LightHOUSE lagi gencar-gencarnya bikin campaign
#SlimBackSurabayan karena menurut data yang mereka punya, orang Surabaya tuh
banyak yang kesulitan memperoleh tubuh yang ideal dan kesehatan tubuh yang
baik. Mengingat aktivitas di kota ini dinamisnya sudah hampir menyamai Jakarta
ya...
Mbak Esty |
Aku mulai tertarik ketika Mbak Esty memaparkan kalau mau diet efektif
tidak akan bisa tercapai dengan metode template. Maksudnya gimana, tuh?
Misalnya aja nih, suamiku lagi cobain diet OCD dan berhasil, terus aku ikutan.
Kok, aku malah gagal ya dan cenderung sakit-sakitan? Atau ada teman yang diet
keto, trus teman lainnya pada cobain diet keto juga tapi nggak berhasil.
Ini karena kondisi tubuh dan pribadi kita sangat berbeda-beda. Selain itu,
kalo diet tanpa diawasi atau tanpa pendampingan biasanya gagal.
Oleh karenanya, program yang ditempuh Klinik LightHOUSE untuk membantu
pasien berbeda. Klinik LightHOUSE menitikberatkan pada program diet yang
disesuaikan dengan kepribadian pasien dan diet berbasis DNA. Wow! Memangnya
bisa gitu ya, diet berbasis DNA?
Bisa! Mbak Esty memaparkan ada 3.2 milyar kode sel DNA di dalam tubuh. Ada
DNA yang tidak mutasi ada yang mutasi. Ini yang jadi salah satu sebab fisik
kita sama saudara bisa berbeda. Maka dari itu, diet baru bisa efektif dengan
cara Personalized Program, yaitu program diet yang dipersonalisasi
berdasarkan kebutuhan dan DNA. Personalized Program ini tergantung pada
DNA atau gen individu, kepribadian, lingkungan yang mendukung, tergantung cara
pandang terhadap tubuh dan makanan.
Pengaruh DNA dan lingkungan. |
Poin terakhir ini tidak bisa diabaikan ya, mengingat betapa cara pandang
terhadap tubuh dan makanan itu sangat berpengaruh. Misalnya saja, ada seorang
yang mudah banget lapar mata. Lihat cake lucu dikit, udah pengen nyomot
(AKU MERASA TERSINDIR!!1!1). Selain itu, ada juga trend yang sekarang rame
yakni self love, berupa ajakan untuk mencintai diri sendiri termasuk
terkadang mengarah kepada mencintai tubuh apa adanya. Tujuannya baik memang, tetapi
ada kalanya malah menjerumuskan tubuh. Sebab, ketika tubuh sudah obesitas, ia
justru perlu dicintai dengan cara diselamatkan dan harus berubah agar lebih
sehat. Karena obesitas akan membawa teman-temannya berupa penyakit yang nggak
sedikit dan bisa membahayakan kita sendiri.
Di Klinik LightHOUSE selalu ada tes kepribadian sebelum seseorang menjadi
pasien. Hal ini bertujuan agar program bisa efektif, pasien bisa memiliki
kontrol diri yang baik terhadap makanan, dan agar manfaat lainnya dapat diraih
secara optimal.
Lebih rinci lagi, Klinik LightHOUSE punya beberapa keunggulan antara lain:
1. Inovatif dengan menggunakan dan menciptakan metode terkini.
2. Komprehensif dalam penanganan mulai hal konsultasi, pola makan, pola
pikir, terapi, makanan, hingga obat.
3. Program di Klinik LightHOUSE juga di bawah pengawasan medis. Ada dokter
dan psikolog yang juga turun tangan dalam menangani pasien.
4. Ada signature program, yakni lightWEIGHT program.
LightWEIGHT ini merupakan program penurunan berat badan selama 12 kali
pertemuan yang dilakukan selama 12 minggu. Program ini dirancang khusus oleh
dr. Grace, sang pendiri Klinik LightHOUSE. LightWEIGHT ini menerapkan comprehensive
treatment dengan panduan dari psikolog, ahli gizi, dokter, dan psikiater.
5. Ada slim right experts yang selalu disertifikasi dan training
berkala.
6. Keamanan dan efikasi teruji.
7. Mudah untuk diikuti karena menyesuaikan dengan kepribadian kita.
Dengan demikian, kita bisa tahu permasalahan utama tubuh dan mendapat
solusi untuk diet dari akarnya. Manfaatnya tentu beragam, kita jadi mendapat
program diet yang sesuai, metabolisme jadi lebih cepat dan efektif, dan
memahami sistem lapar-kenyang tubuh.
Program DNA test yang dilakukan di Klinik LightHOUSE ada 3, yakni:
1. Optimal weight loss yang fokus pada penurunan berat badan.
Program ini ditujukan untuk mengecek diet yang cocok (rendah
lemak/karbo/protein), respon terhadap makanan (normal/susah kenyang),
penyimpanan terhadap makanan (normal/lebih murah menimbun lemak), serta
tendensi kenaikan berat badan (normal/lebih mudah naik berat).
2. Exercise dan fitness yang merupakan program tambahan untuk
pengecekan efektifitas olahraga. Terdiri atas: aerobic capacity training,
fat burn training, muscle training, high protein diet response,
dan muscle energy metabolism.
3. Vitamin & nutrition suplemen metabolism, yakni untuk
pengecekan kebutuhan zat gizi omega 3 & 6 fatty acids, vitamin B2, vitamin
B6, vitamin B12, folic acid atau folate, vitamin A, vitamin C, vitamin D, dan
vitamin E.
Para pasien puas Klinik LightHOUSE yang udah lebih dari 50.000 orang
berpendapat kalau Klinik LightHOUSE lebih baik dari diet konvensional atau diet
biasa yang tanpa pendampingan. Mereka lebih langsing 3.5x lebih banyak dan
program LightWEIGHT menurut mereka 2x lebih banyak dalam mengurangi lebih dari
10% berat badan. Hasil setelah program pun sangat baik, mereka jadi memiliki
kontrol diri yang baik terhadap makanan, memiliki pengetahuan nutrisi yang
lebih baik, dan yang paling penting adalah tidak bergantung pada obat. Jadi,
dietnya tuh berkelanjutan gitu manfaatnya. Mantab!
Anyway, kalau mau menyimak lebih dalam tentang Klinik LightHOUSE, kamu bisa mampir ke video yang aku buat selama acara, tinggal klik aja nih. Subscribe sekalian juga boleh banget hihi.
Anyway, kalau mau menyimak lebih dalam tentang Klinik LightHOUSE, kamu bisa mampir ke video yang aku buat selama acara, tinggal klik aja nih. Subscribe sekalian juga boleh banget hihi.
Ngobrol Asyik tentang Gizi Bareng Mbak Detri
Sesi selanjutnya ini yang aku tunggu-tunggu banget yaitu sesi edukasi gizi
bareng Mbak Detri, Senior Dietitian Klinik LightHOUSE . Pasalnya, Mbak Detri
akan memaparkan tentang deretan angka yang menghiasi kertas timbangan kami
serta berbagai wawasan tentang gizi.
Profil Mba Detri. |
Mbak Detri |
Mbak Detri memberikan bocoran tentang banyaknya kalori yang terkandung pada
makanan sehari-hari yang kita konsumsi. Yang paling kuingat adalah pisang
goreng yang sebanyak 250 kalori. M.E.N.G.E.R.I.K.A.N. Aku cuma bisa ketawa
miris denger penjelasan Mbak Detri. Soalnya, sekali makan pisang goreng aku
bisa habis 5 biji, itu berarti udah sekitar 1250 kalori dan seharusnya sudah
mencukupi kebutuhanku dalam sehari. Tapi, tentu saja abis makan pisang goreng
aku masih makan nasi dan lauk-pauk lainnya.
Nah, ada beberapa tips yang diberi Mbak Detri untuk diet, yakni mengikuti
prinsip dasar konsumsi makanan agar kita nggak terlalu lemas karena maksain
untuk nggak makan, juga nggak terlalu mbelendung perutnya. Prinsipnya
ada 5, yakni
1. Kebutuhan gizi terpenuhi,
2. Ada protein, karbohidrat, dan lemak secukupnya.
3. Protein/lauk minimal 4 telapak tangan,
4. Batasi minyak.
Mbak Detri menasehati kami kalau salah satu pantangan terbesar yang
dikonsumsi lelaki adalah minuman bersoda, sementara untuk perempuan adalah
tepung-tepungan. Selain itu, penting juga untuk memahami prinsip piramida makanan
berikut ini. Cara bacanya begini ya: buah dan sayur harus lebih banyak
dibanding protein, protein harus lebih banyak dibanding karbohidrat baik, dan
karbohidrat baik harus lebih banyak dibanding lemak dan gula.
Piramida makanan. |
Angka di kertas timbanganku agak mengerikan. Ada beberapa yang membuatku
merenungkan kondisi tubuhku sendiri sepulang dari acara talkshow. Pertama,
tentang persenan lemak. Normalnya untuk wanita adalah kurang dari 30%. Aku?
36%. Massa lemakku juga banyak banget, oy, bahkan lebih berat dari bobot anak
pertamaku yakni 23.5 kg. Karena massa lemak atau fat mass yang
berlebihan, memberi efek ke metabolic age-ku yang jauuuh lebih tua
daripada usiaku. Belum lagi BMI index yang menunjukkan bahwa aku termasuk di
kategori obesitas 1. Sedih banget lihat resultnya huhuhu.
Dari sini aku semakin sadar bahwa ini nih biang kerok aku yang sering capek
dan sakit. Satu-satunya jalan harus diet total nih. Tapiiiii…. aku kan lagi
menyusui, jadi persoalan ini nggak jadi lebih mudah.
Diet Untuk Ibu Menyusui
Karena penasaran, aku memutuskan untuk bertanya ke Mbak Detri, bagaimana
prinsip diet untuk ibu menyusui? Mbak Detri menjelaskan kalau untuk ibu
menyusui yang paling krusial ada 6 bulan pertama yakni saat bayi sedang
menjalani masa ASI Eksklusif. Kalau sudah MPASI, sebetulnya sudah bisa memulai
diet lagi. Selain itu, rupanya kebutuhan bayi pada ibu hanya ⅙ kalori harian
saja. Misalnya kebutuhan harian kita 1200, maka kita hanya perlu menambah 200
kalori per hari. Mbak Detri juga menyarankan untuk ibu menyusui menambah asupan
cairan melalui air putih atau makanan berkuah.
Bukan NASI atau SATE AYAM-nya yang ditambah. Ea~~~
Intinya sih, program diet di Klinik LightHOUSE juga bisa kompatibel untuk
ibu menyusui. Balik lagi ke prinsip awal, semuanya akan dicek secara fisik dan
juga mental. Sangat komprehensif!
Bunda sendiri gimana nih, apa pernah cobain diet konvensional, atau malah
sudah pernah coba jadi pasien di Klinik LightHOUSE? Coba bagikan pengalamanmu
di sini, yuk, aku pengen banget bacain satu-satu! :)
Selamat menunaikan ibadah hidup sehat, Kak Nabi. Semogaada semakin banyak cadangan tenaga untuk meluangkan waktu untuk keluarga.
BalasHapusAamiin thank u ya mba 🤗🤗
Hapuswkwkwkwkw, kalau bakso boleh kan?
BalasHapusKatanya yang berkuah.
Nanti kuahnya disisain deh, baksonya dihabisin hahahaha
BB bagi emak2 sensitif banget loh, keren banget nih lighthouse Indonesia, mengedukasi untuk diet yang sehat :)
Haha kalo kebanyakan kuah kelempoken juga ya mba haha repot bgt dah makmak 🤣
HapusBanyak orang yang diet tapi salah kapra ya.. yang paling tepat adanya diet yang menyesuaikan dengan kondisi tubuh, karena kondisi tubuh setiap orang beda-beda.. jangan asal ikutan diet yang orang lain gunakan, konsultasi ke dokter gizi menurut aku sudah paling tepat, ditambah menggunakan metode diet sesuai DNA dari lighthouse ini.. mantull deh
BalasHapusSaya belum pernah mencoba diet atau program untuk mengurangi berat badan Mbak. jaman kerja kantoran, tanpa diet badan sudah menjadi kurus. Pas di rumah, Alhamdulillah mengemuk. Benar sich, apabila ada teman yang sedang diet, kemudian kita ikutin kemudian hasilnya gagal, jangan salahin dietnya. Karena diet tersebut kan berbeda pada masing-masing orang ya.
BalasHapusJujur saya buta banget dengan program diet-dietan, Mba, karena tubuh saya memang kurus bahkan dulu sering dibully dikatain kurang gizi :(
BalasHapusTapi harus diakui, urusan berat badan bagi wanita memang sangat sensitif yaa. Harapan saya, semoga para wanita yang saat ini sedang berdiet mendapatkan hasil yang memuaskan, amiiin
Lighthouse indonesia merupakan solusi jitu bagi yang suka makan. Memang tidak terasa ya kalau kita masih banyak mengkomsumsi segala sesuatu berlebihan.
BalasHapusKalau Mpo suka makan risoles wah itu kalori sudah cukup makan dua buah tapi paket nambah lagi .
Kalau bahas masalah berat badan, sedih aku tu secara aku pun masuk kategori obesitas. Udah coba diet bermacam-macam, bukannya kurus, timbangan malah naik terus. Diet DNA ini harganya masi ramah di kantong tidak sih, Mbak, pengen coba siapa tahu bisa kurus akunya
BalasHapusjadi itu gen mutasi dan lingkungan emang pengaruh banget ya bunda biya
BalasHapusbisa juga kebalikannya tuh, gen plus lingkungannya cuek soal gizi hiks..
makasih udah bahas ini di blog
Yang paling gampang ya main alat alat laser itu ya mba :D tpi biayarnya juga ga main main xoxo, kalau saya selalu aja mau diet tapi gagal mulu wkwk
BalasHapusPantang gula, tepung dan minyak itu ausah banget buatku nih..duh hrs mulai ya...semangat ah..
BalasHapusWah, penasaran dengan metode diet berdasarkan DNA ini. Jadi kepengen deh ikutan. Berbagai metode diet udah dicoba, gak ada yang permanen hasilnya. Pasti aja langsingnya sementara
BalasHapusMungkin salah satu hal yang membuat saya gagak diet juga karena metode dietnya kurang cocok ya, dan masih peer nih untuk meninggalkan tepung-tepungan, suka banget cake, donat, bolu, dan saudara-saudaranya
BalasHapusKalau diet emang sebaiknya bicara atau konsultasi sama ahlinya ya mbak, jangan coba2 sembarangan. Klini lighthouse ini kyknya bis ajg membantu apalagi proses dietnya berdasarkan DNA masing2 nya
BalasHapusDiet itu gak boleh sembarangan ya masing-masing orang gak bisa menerapkan pola yang sama tergantung kebutuhannya. Kalo BB sih aku standard tapi itu masih suka makan goreng2an juga :) padadal gak bagus ya
BalasHapusBaru kali ini denger soal diet dengan berdasarkan DNA keretmn ini canggih ya mba. Aku coba diskusikan ke saudara yang mau diet
BalasHapusurusan diet ini memang perlu konsultasi dan panduan ahli gizi, ga asal sembarangan ikut tren. Khawatirnya malah ga cocok dan jadi sakit.
BalasHapuskebetulan aku emang lagi cari metode diet niu mba nabila, ternyata lebbihh efektif ya pake DNA
BalasHapusHuaaa~
BalasHapusTrus aku harus mulai darimana ini?
Padahal buka shaum paling lahap makan gorengan.
**dosadosadosa
Iya,
Abis baca bukunya Dewi Hughes juga gitu...self-love.
**gigitjari
Setelah baca diet versi lain yang ini lebih efektif untuk melakukan program diet solusi bagi yang ingin diet
BalasHapusKalau diet yang disesuaikan dengan DNA bisa lebih efektif dan berkesinambungan ya mbaa
BalasHapusHuaaa...itu sih aku ya yang nambah nasi dan satenya :)) Berarti tiap individu bisa beda2 ya metode dietnya tergantung kondisi tubuh.
BalasHapusKalau mau diet emang harus beneran diawasi ama ahlinya sih ya kak, supaya ga salah kaprah gitu...
BalasHapusWah masa obesitas mbak? Klo lihat di foto enggak deh.. Apa kabar diriku ya?? Hiks.. Sayangnya klinik ini baru ada di JKT dan Surabaya ya ..
BalasHapusaku selalu gagal diet jenis apapun, padahal pingin ngempesin perut buncit, moga-moga lighthouse cepat buka cabang di Jogja, biar aku bisa ngerasain metode diet berdasarkan DNA juga
BalasHapusSaya busui, saya gak nambah (banyak) nasi dan sate koq, tapi tepung2an dan gula, hihihih. Rasanya belum bisa deh tanpa mereka, hasrat ngemil membludak.
BalasHapusMakanya sampai sekarang belum bisa move on utk diet. Tapi kayaknya itu pantangan diet sama aja ya prinsipnya dengan keto *CMIIW
Ternyata diet itu punya banyak ragam. Diet ala DNA adalah hal baru bagi saya.
BalasHapusLengkap juga perawatan yang ditawarkan, itu akan sangat membantu para pasien karena caranya lebih terarah dan profesional.
Diet tanpa pendampingan memang berisiko gagal, saya sudah lihat banyak contoh kasus dari orang yang dikenal termasuk saya sendiri, he he.
Tinggi dan berat sebenarnya seimbang tetapi ada bagian yang mengganggu karena lemak malah ngumpul di perut yang melar bekas operasi Caesar, padahal lengan dan dada tetap bisa kecil karena massa benda otot yang sejak nb kecil tsk terbentuk dengan baik. Butuh terapi latihan dan pola hidup yang lebih baik dan nb terstruktur.
Mbak, aku saat ini lebih ke food combaining. Tapi, ya belum sik saklek banget. Kuusahakan selalu teratur. Kalau pas weekend, biasanya aku ngawur makannya. Hahaha. Diet sih diet, tapi tetap kudu hepi.
BalasHapusAku kayaknya masih diet dengan rumus dianalisa sendiri. Tapi seringkali gagal karena nggak tahan lapar. Kalau lapar, aku lebih sering ngemil. Nah, cari cemilan yang tinggi protein itu masih terlalu mahal bagiku.
BalasHapusMahalkah mbak? Soalnya pernah lihat daftar harga jd ngeri krn gaji saya pasti gak cukup😊
BalasHapushi mba, kebetulan beberapa bulan setelah acara ini aku sempet konsultasi sendiri ama dokter dan ahli gizi. waktu itu, aku habis 500 ribu untuk konsultasi sekitar 350rb plus beli kit buat atur pola makan sekitar 150 ribu. menurutku standar seperti ke dokter spesialis. oya, itu aku hanya atur pola makan, yah. aku nggak pakai obat untuk dietnya karena aku hanya butuh nurunin beberapa kg lagi. gituu.. tetep conditional si mba soal murah atau tidaknya. semangat yaa..
Hapus