Tiga bulan terakhir menjadi bulan yang amat sibuk buatku sekeluarga. Ayah
dan ibuku sedang punya hajat dan membutuhkan fokus yang sangat besar. Setelah
hajat selesai, kami semua lega dan bersyukur dengan segala kelancaran yang
diberikan Allah. Segera aku mengusulkan ke ayah untuk mengagendakan liburan
keluarga. Biar gak sumpek-sumpek amat gitu, lho. Apalagi terakhir kami liburan
itu tahun 2015. Wuuu luama pol!
“Enaknya kemana ya? Yang deket-deket aja ya,” Ayahku membuka penawaran.
“Mm… Bali aja gimana? Tapi yang Bali utara gitu, lho, yang kecantikan
alamnya berbeda!” aku berusaha menghasut.
Ayah terlihat menimbang sebentar. Belum beliau menjawab, Ibuku sudah
menimpali.
“Boleh, setelah bulan Agustus aja, ya!”
Wah, kalo Kanjeng Mami sudah bersabda artinya harus dilaksanakeun nih!
Hehehe
Pesona Lovina yang Masih Menjadi Mimpi
Ketertarikanku terhadap Bali sudah dimulai sejak aku SMA. Apalagi semasa
kuliah S1, aku sempat mendengar kecantikan Pantai Lovina yang kerap menjadi
tempat untuk menyaksikan para lumba-lumba menari. Tak ketinggalan juga
keindahan bawah lautnya yang turut memikat. Beberapa kali aku ke Bali hanya
sempat mengunjungi area-area mainstream saja. Sempat menabung dan ada
rencana untuk ikut open trip ke ke Lovina dengan beberapa kawan, tetapi
sayang semua itu belum sempat terlaksana. Semua itinerary menjadi usang
dimakan waktu. Aku hanya bisa mengganjal dahagaku akan surga di utara Bali dari
cerita teman-teman yang sudah menjejak di sana terlebih dahulu.
Tempat wisata ini pasti sudah banyak yang mengenal dan menjadi favorit
turis mancanegara. Sudah berdatangan tamu dari berbagai negara yang menjelajahi
setiap sudutnya. Bagiku, Bali tak pernah usang. Masih banyak pesona yang
memantik rasa penasaran. Kebanyakan orang berkunjung untuk menikmati villa
mahal di Ubud dan Seminyak, tetapi aku hanya ingin mengelilingi bibir Pantai
Lovina yang cantik!
Kunjunganku ke Bali yang sudah lebih dari tiga kali, selalu mengulang rute
yang sama: Pantai Kuta-Sanur-Tanah Lot-Dreamland-dan eksotisme Pura. Tahun 2012
lalu sempat kami mengunjungi pantai lain seperti Pantai Jimbaran, Suluban atau
Blue Point, Tanjung Benoa, dan Uluwatu. Mayoritas berasal dari selatan Pulau
Bali. Aku masih memendam keinginan untuk mengunjungi Pantai Lovina. Mumpung ada
kesempatan dan keluargaku menyetujui, sepertinya memang ini saatnya aku ke
sana!
Semasa muda di Pantai Dreamland, 2012. |
Parasailing di Tanjung Benoa, 2012. |
Suluban Beach, 2012. |
Aku sempat membaca sekilas di Wikipedia bahwa Pantai Lovina berasal dari
kata “Love" dan "Ina" yang oleh masyarakat diartikan sebagai
"Love Indonesia" (INA = Indonesia). Kalau kamu masih asing mendengar
pantai ini, aku tidak heran, sebab, memang popularitasnya tidak setinggi pantai
di selatan Bali yang kerap menjadi sasaran utama turis mancanegara. Untuk
menuju ke sana, kita harus menempuh perjalanan sekitar 9 km ke
sebelah barat kota Singaraja. Menurut Kompas Travel, kalau naik motor dari Kuta
bisa memakan waktu sekitar 4 jam. Sebetulnya nggak jauh-jauh amat, ya. Ada
sejumlah daya tarik Pantai Lovina yang terus memanggil rasa ingin tahuku,
diantaranya adalah:
1. Melihat lumba-lumba dari dekat
Menurut pengalaman Kak Rico Sinaga yang telah
berkunjung ke Lovina, lumba-lumba bisa kita jumpai pada pagi hari sekitar pukul
06.00 pagi. Golden moment tersebut harus dimanfaatkan dengan baik oleh
wisatawan sebab jika matahari sudah lebih tinggi, lumba-lumba akan bersegera
meninggalkan lokasi dan menuju ke tengah laut. Membaca berbagai ulasan
wisatawan di Pantai Lovina saja sudah membuat hatiku berdebar, membayangkan
betapa menyenangkannya bisa melewati pagi bersama keluarga dan para
lumba-lumba.
Credit: Rico Sinaga, Kompas Travel. |
2. Snorkeling
Meskipun aku tidak yakin dengan staminaku yang terus
menurun pasca melahirkan, aku tetap berharap bisa mendapat kesempatan untuk snorkeling
di Bali Utara. Konon katanya, kecantikan panorama bawah laut mereka tidak
kalah cantik dengan pulau tetangga!
3. Menikmati waktu berkualitas dengan keluarga
Kuyakin Pantai Lovina tidak seramai Pantai Sanur dan
Kuta. Aku harap kami sekeluarga bisa menikmati momen-momen berharga yang sudah
mulai berkurang beberapa tahun terakhir ini, bersantai, dan ngobrol-ngobrol
asik di tepi pantai sambil menikmati debur ombak Lovina. Ah, sungguh nggak
sabar!
Kurasa tahun ini sangat tepat untuk liburan dengan keluarga kecilku dan
orang tuaku, mengingat tahun ini ayah tidak terlalu sibuk, begitu pula dengan
ibu dan suamiku. Yaa sebanyak apapun agenda, masih bisa menyisipkan waktu luang
gitu lah. Kemudian, anak pertamaku juga sudah mau berusia 3 tahun. Dia sudah
mulai memahami asyiknya liburan serta bermain di pantai. Apalagi di Lovina
nanti, dia akan mendapatkan pengalaman berbeda yakni melihat langsung
lumba-lumba dari rumahnya! Aku teringat awal tahun 2018 lalu ia kubawa ke
pantai Banyu Meneng di Kabupaten Malang. Girangnya bukan main, ia menikmati
pula bermain di pasir pantai dan ingin kembali menikmati kecek-kecek di
pantai.
Anakku yang kedua, kendati baru berusia 7 bulan, perkembangan motorik serta
responnya sangat baik. Dia tipikal anak yang anteng banget kalo diajak
jalan-jalan! Haha niru emaknya banget niiihh. Apalagi doi kan belum 2 tahun ya,
aku bisa dong dapat tiket pesawat gratis untuk dia! Hahaha.
Sebetulnya menurutku paling enak berwisata ke Pantai Lovina dan Bali Utara
lainnya dengan menempuh perjalanan darat. Namun, kurasa mustahil menghabiskan
perjalanan puluhan jam bersama seorang bayi dan seorang balita. Jadi, pilihan
terbaik adalah tetap dengan naik pesawat. Sepertinya tetap perlu juga untuk
mengunjungi satu-dua wisata di Bali Selatan atau Timur, tetapi tujuan utama
tetaplah Lovina mailuv!
Tenang Berlibur di Tengah Harga Tiket yang Terus Melambung
Timingnya udah pas, tapi ya ada aja halangannya. Salah satu yang kita tahu
bersama adalah harga tiket yang belum ada tanda-tanda penurunan. Mana kalo
liburan dengan keluarga besar sudah pasti uang yang dikeluarkan pun ikutan
membengkak. Walaupun rencana liburan kali ini disponsori oleh ayahku, aku tetap
diberi tugas maha penting yakni mencari tiket terbaik untuk liburan ke Bali.
Errrr…. aku menerima tantangan dengan suka cita. Seneng lho browsing harga
tiket dan tanggal keberangkatan, tuh. Serasa mau jalan-jalan beneran. Maklum
aja nih ya, udah 4 tahun pernikahan dan 3 tahun jadi seorang ibu membuatku
memangkas habis waktu untuk traveling. Ada beberapa hal yang aku lakukan
untuk persiapan liburan ini, terutama strategi menghadapi tiket pesawat yang
terus meninggi.
Pertama, tentukan tanggal. Ini susah banget sih, kami juga belum
dapat tanggal pastinya, cuma sudah bisa memperkirakan akan berangkat pada bulan
apa.
Kedua, ambil waktu selain weekend dan hari Senin. Juga, hindari
saat-saat puncak atau saat ada festival tertentu. Kecuali memang ingin
menyaksikan festival tersebut dan bersiap dengan kocek lebih, ya. Kalau kami
fokusnya ingin dapat quality time bareng keluarga dengan suasana baru.
Ketiga, memilih media yang tepat untuk berburu tiket. Sudah lama aku
punya andalan sendiri untuk berburu tiket pesawat murah ke Bali, yakni melalui
Pegipegi. Dulu aku suka pakai di websitenya karena pesannya selalu via PC,
sekarang sering pesan pakai aplikasi aja. Apalagi kalau suami atau ayah butuh
dipesankan tiket pesawat, lebih praktis banget pake aplikasi.
Aplikasi Beli Tiket Pesawat Andalan: Pegipegi
Aku, suami, dan ayahku punya maskapai favorit, yakni salah satu maskapai
yang telah menjadi milik Garuda Indonesia, yakni Sriwijaya Air. Karena harga
tiket GI terlalu mahal dikantong (HAHA) dan Citilink juga yang kadang harganya
sama aja, kalau bisa memilih, kami lebih suka naik pesawat Sriwijaya. Sejauh
ini, kami selalu puas dengan pelayanan Sriwijaya Air. Pernah aku ke Jakarta
dari Surabaya dengan Sriwijaya Air, kebetulan saat itu masih hamil 14 minggu.
Petugasnya mengantarkanku untuk diperiksa terlebih dahulu dan dibuatkan surat
kalau sedang hamil oleh dokternya. Sangat prima lah pelayanannya! Berkelas dan
dengan harga yang masih dalam jangkauan!
Nah, aku sedang rajin mengamati pergerakan harga tiket pesawat Sriwijaya Air ke Bali di
aplikasi Pegipegi. Andalanku banget nih, karena di app Pegipegi banyaak
banget promonya untuk memesan pesawat! Jadi nggak perlu khawatir dengan harga
tiket yang kian tinggi. Kita juga bisa menggunakan kode promo yang telah kita
dapatkan atau tukarkan di platform lain seperti market place
maupun ojek online.
Jam terbang Pegipegi juga tidak bisa disepelekan. Doi sudah terhubung langsung ke lebih dari 7.000 hotel di Indonesia, lebih dari
20.000 rute penerbangan. Kemudian ada juga promo khusus member yakni PepePoin
atau pengumpulan poin yang dapat ditukarkan, kemudahan akses untuk melihat
riwayat pemesanan, dan juga menikmati fitur istimewa lainnya. Pembayarannya pun
juga ada banyak pilihan, jadi makin mudah saja untuk memesan tiket pesawat
Pegipegi.
Aku contohkan di sini ya untuk pemesanan tiket untuk 5 orang dewasa, 1
toddler, dan seorang bayi. Kita juga bisa menerapkan filter untuk menyaring
pilihan pesawat agar lebih mengerucut sesuai kebutuhan kita.
Yang paling kusuka adalah tampilannya yang simpel, jadi kita fokus sama
tujuan yakni untuk memesan tiket pesawat, hotel, ataupun tiket kereta. Kemudian
yang juga muncul di halaman depan aplikasi adalah Bantuan Pelanggan. Oooh, tak
heran Pegipegi meraih Customer Loyalty Awards pada tahun 2015 karena pasti
banyak pelanggan yang puas.
Anyway, Bunda di sini apa sudah ada yang pernah
ke Lovina? Coba bagi ceritanya di sini dong, Bund, agar jadi bekal untuk aku
yang berencana liburan ke Lovina :D
Referensi:
App Pegipegi
Kompas Travel
https://travel.kompas.com/read/2013/07/21/1145211/Menyaksikan.Sunrise.dan.Lumba-lumba.di.Lovina.
ohh lovina tuh Love INA aka Indonesia. Kayaknya pantai di bali mah ga ada matinya ya, bagus semuanya dan setiap pantai punya daya tarik masing2
BalasHapusBetul mba, semuanya minta dikunjungin hahah
HapusMelihat apalagi memegang lumba lumba secara langsung itu sesuatu banget. Anak akan teringat terus. Kita juga bisa sambil jalan menjelaskan kalau Lumba ini ikan yang dilindungi. Jadi selain berwisata, anak juga mendapatkan nilai edukasinya ya.
BalasHapusBeli tiket di pegi memang mudah ya. Saya juga pernah coba.
Iyak mba. Tapi kalo di lovina cuma bisa lihat aja nih kayaknya mba
HapusWah aku blom pernah juga ke Lovina nih.. Hm, masuk wishlist deh...
BalasHapusSippp
HapusFoto saat mau parasailing mengingatkanku ketika pengen nyoba juga di tempat yang sama. Tapi nggak diijinkan sama adik-adikku. Giliran tiba di Danau Bedugul, mereka nyuruh aku parasailing. Tapi aku ogah kalo di danau, beda gitu dnegan parasailing di laut.
BalasHapusAku jadi pengen merencakana liburan ke pantai Lovina, tiga kali ke Bali belum pernah ke tempat ini
Tempatnya emang di utara mba, jarang wisatawan mainstream ke sana
Hapusperlu dikunjungi nih, udah beberapa kali ke Bali belum pernah ke pantai Lovina soalnya pas kesana lagi badai terus. Sekarang mah kalau mau liburan gak takut kehabisan tiket, bisa pesan lewat pegi-pegi, liburan jadi lebih terencana ya mba.
BalasHapusIyak mba ngebantu bgt yaa
HapusMashaAllah indahnya, jadi pengen nyemplung juga.. udah lama banget ngga refreshing ke pantai seperti ini.. InshaAllah setelah pak suami selesaikan thesis baru bisa jalan jalan lagi.. hehe kok jadi curcol akunya
BalasHapusAku termasuk senang main pantai. Happy banget kalau bisa ajak keluarga liburan di pantai Lovina. Meluncur ah cari info tiket
BalasHapusSaya belum pernah ke Bali, sih, Mbak. Tetapi pastui pengen ke Lovina juga jika suatu saat kelak ada rezeki untuk berkunjung ke Bali. Pengen lihat lumba-lumba.
BalasHapusSaya cinta laut dan senang baca pos yang bahas pantai. Serasa berada di sana juga, ha ha.
Aplikasi PegiPegi akan sangat membantu banget. Meski saya pakai jalan darat dan laut nantinya, tetap saja butuh tempat menginap dan hal lainnya.
Waktu ke bali ku juga order di pegipegi mba, btw ke pantai lovina ini harus nginep di sekitaran uluwatu, trus subuh ke lovina dan balik nya malam kan ga mba? Or bisa juga stay di lovina. Ku juga mau kesana
BalasHapusAku udah familiar sama pantai Lovina ini tapi baru tahu juga ternyata Lovina dari Love INA lucu yah manis banget jadi namanya :) semoga nih aku juga sam keluarga bisa main ke Bali
BalasHapusMupeeenggg bgt ke Lovina
BalasHapusBtw, dikau ternyata doyan extreme sport ya mba :D cihuy!
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Oh iya...pakai Sriwijaya Air memuaskan yaa...
BalasHapusAku kayanya malah belum pernah terbang sama Sriwijaya, huhuu...
Dulu,
Seringnya Air Asia sama Lion.
Sekarang Citylink.
Mungkin tergantung penerbangan kemana siih yaa..
Kalo ke Bali dari Surabaya mah...hampir semua penerbangan ada.
Kalau Bandung, suka rada susah meskipun bandaranya Internasyenel.
Aku belum pernah ke Lovina mbak, walau ke Bali sudah berkali-kali hihi. Semoga next bisa ke Bali dan khususnya ke Lovina. Bicara soal tiket pastinya pegi-pegi menyajikan promo yang spektakuler nih.
BalasHapusItu kalau saya bisa lumba-lumba langsung di laut bakal kesenengan banget kayaknya. Belum pernah soalnya lihat langsung, kecuali di Ancol sama TSI :D
BalasHapusDengar namanya aja sudah menerawang kalau banyak cinta di pantai ini
BalasHapusBerasa pengen nyebur seketika kalau lihat keindahannya
jujur aku jadi malas berwisata domestik sejak ada kenaikan harga tiket pesawat kemarin, parah banget aku mau mudik aja tiketnya 3 kali lipat dari harga biasanya. Untungnya sekarang ada OTA seperti pegipegi mau hunting tiket dengan harga terbaik jadi lebih mudah
BalasHapusWah jd pengen jalan2 ke sana baru sampai ke Tanah Lot kalau lanjut terus bs ke pantai Lovina ini ya..
BalasHapusWah ada lumba-lumba juga di Lovina ya. Boleh lah aku jadiin wishlist liburan keluarga selanjunya apalagi sudah kangen Bali. AKu biasanya liburan malah bukan di musim liburan juga supaya gak terlalu ramai banget.
BalasHapusAku juga kepengen deh main ke Pantai Lovina. Pemandangan ikan lumba-lumba yang beriringan di kala matahari lagi cantiknya indah banget ya.
BalasHapusSini mbak main ke Bali ke rumahku hehehe....pernah sekali ke Lovina, karena jaraknya jauh dari kita Denpasar, makanya saya dan rombongan sewa hotel memanfaatkan aplikasi PegiPegi. Pokoknya sangat terbantu berkat aplikasi ini. Pesan hotel makin mudah tentunya sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kita.
BalasHapusBaru tahu tentang LOVE + INA untuk Lovina.
BalasHapusIdem, mba. Aku juga tahu Lovina femes dengan atraksi subuh lumba-lumba.
Namun aku kurang tahu apakah dijamin lumba-lumbanya nongol.
Karena eh karena aku pernah alami saat di Teluk Kiluan Lampung, lumba-lumba yang kami nanti tak kunjung beratraksi.
Akhirnya kami pulang dengan rasa penasaran, diiringi tumpahan hujan dan petir menyambar di sepanjang perjalanan di tengah laut. Horor banget deh!
Padahal waktu perjalanan pergi, cuaca masih bersahabat lho.
Namun tetap mencoba mengambil hikmah, mungkin harus mengulang perjalanan lagi, bahahaha.
Intinya, siap-siap juga untuk kecewa jika kelak di Lovina tak bertemu lumba-lumba ya...
aku juga pingin balik lagi ke Bali buat main ke Pantai Lovina.
BalasHapusduh,, makin banyak promo di semua aplikasi jual beli tiket ya biar kita bisa jalan2 di negeri kita sendiri dengan mudah
Aku belum pernah ke Bali Utara. JD penasaran keindahan alamnya seperti apa mbak. Seru bisa liat lumba2 gtu.
BalasHapusMoga pas setelah Agustus harga tiket udah lbh ramah kantong ya. AKu jg suka pesan tiket dan hotel via Pegipegi mbak :D
Aku baru ke Kuta, belum ke Pantai Lovina. Liburan kalau ke luar kota emang kudu diatur. Paling enak kalau bukan bulan liburan biar enggak ramai banget
BalasHapusMasya Allah Sulubuhan beach indah banget ya,, semoga bisa kesana secepatnya pengen banget sih ke daerah Bali Utara sana.
BalasHapusBelum pernah ke Pantai Lovina, tapi lihat foto fotonya beneran bikin bisa kesana bareng keluarga yaa. Kudu diagendakan nih, daripada berakhir jadi wacana forever.
BalasHapusPengin banget jadinya melihat lumba2 di Pantai Lovina. Selama ini kalau ke Bali ya cuma ke Sanur dan Kuta aja, piknik barengan teman2 sekolah dulu :)
BalasHapusSaya penasaran nih buat melihat lumba-lumba dari dekat. Pasti seru banget. Aku ke Bali sebenarnya baru sekali di tahun 2017. Jadi mau ke Bali lagi setelah lihat postingan Mba Nabila hehe
BalasHapusAku juga jadi pengen balik ke pantai ini.. cantik memang dan banyak spot diving bagus jugaaa
BalasHapusLove Indonesia! Begitu simpel artinya ya, mbak. Btw, lumba-lumbanya menarik perhatian bangetttt. Siapa yang lihat pasti pingin ke sana. Liat2 dulu tiketnya di pegipegi yaaw!
BalasHapusAku juga masih menyimpan impian untuk ke Lovina. Meski untuk melihat Lumba-Lumba menari aku sudah pernah saksikan di Laut Kiluan, Lampung tapi biar sekalian main2 ke Utara Bali yang memang belum pernah dijejaki. Nanti deh sambil cek-cek harga di pegipegi biar dapat harga murce
BalasHapusJadi kangen Bali. Bulan Ramadan ini ada kerjaan di Bali yang pending. Mudahan abis lebaran bisa dijadiin. Pengen main-main ke Lovina ama ke arter Gitgit..
BalasHapusAku belum pernah ke Lovina, Mbak. Ke Bali pun baru sekali, zaman SMA. Haahaha. Tapi, mendengar namanya saja kok sudah berasa tempatnya cantik. Hihi. Ternyata memang benar, di sana bisa lihat lumba-lumba. Ah, pasti menyenangkan ya kalau ajak anak-anak lihat lumba-lumba.
BalasHapusEtdah, pingin betul saya kesana jadinya abis baca sampai selesai artikelnya, mbak... Syukak!
BalasHapus