Pernah
gak buibu bahagia hanya karena sebuah pesan? Informasi transferan dari suami
mungkin, dapat kabar kalau paket sudah dikirim, atau kabar baik dari
sahabat?
Awal Juli
lalu, aku bahagia karena diwhatsapp sama LightHOUSE untuk diundang hadir ke
kliniknya di Surabaya yang dalam waktu dekat akan terbuka untuk umum. Aah
akhirnya! Aku senang karena udah nggak sabar cobain BMI test (anaknya udah
merasa kurusan dikit! Wkwk) dan penasaran dengan program treatment yang
ditawarkan. Kebetulan, pada acara tersebut sekaligus ada pengumuman awarding Lightweight Challenge (LWC). Fyi, LightHOUSE sempat ngadain Lightweight Challenge
alias kompetisi penurunan berat badan yang didukung oleh LightHOUSE. Event ini
gratis dan banyak banget benefitnya. Mereka didukung banget sama LightHOUSE
tentang kurikulum penurunan berat badan, dipantau, diberi kompetisi dan hadiah
mingguan. Hadiahnya mingguan berupa treatment biar bisa lebih efektif
penurunan berat badannya, sementara hadiah utamanya adalah uang tunai 5 juta untuk juara 1, 3 juta untuk juara 2, dan 2 juta untuk juara 3.
Iya,
silakan menyesal karena telat tahu, tiba-tiba udah baca pemenangnya aja. Aku
juga ngresulo dalam hati karena nggak dari dulu aja taunya. Tau gitu kan
bisa ikutan cyiin biar aku bisa langsing lebih cepat gitu! Hehe.
Oke, stop
dulu bahasan tentang LWC. Aku mau mengulas lagi sedikit tentang wawasan baru
yang aku dapat dari LightHOUSE. Apa lagi kalau bukan tentang keunggulannya yang
menawarkan cara diet terbaik, yakni dengan menggunakan diet berbasis DNA. Aku
berkesempatan untuk mengulik lebih jauh tentang hal ini. Baca sampai selesai, ya!
Pose dolooo |
Diet Berbasis DNA, Cara Diet yang Benar dan Efektif!
Sepertinya
perlu aku kenalkan sekali lagi Klinik LightHOUSE ini pada kalian. Seperti yang sudah pernah aku tulis pada postingan pertamaku tentang Klinik LightHOUSE, Klinik
LightHOUSE ini merupakan klinik pionir yang
bergerak dalam penurunan berat badan dan pengobatan gangguan makan dengan
menggunakan metode medis yang komprehensif dan inovatif. Klinik LightHOUSE
sudah ada sejak tahun 2004 dan didirikan oleh dr. Grace Judio-Kahl, MSc, MH,
CHt. Ini berarti sudah sekitar 14 tahun Klinik LightHOUSE membantu banyak
pasien. Klinik LightHOUSE ini punya banyak treatment dan paket yang harganya
pun bervariasi. Fokusnya bukan hanya melangsingkan seperti kebanyakan slimming center. LightHOUSE mengedepankan pula edukasi kepada pasien agar hasilnya bisa berkelanjutan. Selain itu, semua program selalu berada di bawah supervisi medis (dengan dokter dan psikolog). Nah, salah satu yang diunggulkan oleh LightHOUSE ini adalah diet berbasis DNA. Aku masih
menyimpan tanda tanya, gimana sih, maksudnya diet berbasis DNA itu?
Mbak Esty memberikan ilustrasi bahwa diet berbasis DNA membutuhkan tes DNA oleh pasien. Tes
DNA ini hanya ditujukan untuk tujuan penurunan berat badan. Banyak sekali
manfaat tes DNA untuk diet, salah satunya adalah penting
untuk mengetahui pola diet dan tingkat keberhasilannya sesuai karakter tubuh
pasien. Lebih jauh lagi, tes DNA akan melihat apakah terdapat mutasi gen dalam
tubuh seseorang yang berpotensi memuat dia mudah gemuk atau sulit langsing.
Iya, gen itu pengaruh! Banyak hal lainnya yang lebih kompleks yang bisa
dilihat, seperti respon tubuh terhadap makanan, penyerapan makanan, penyimpanan
lemak, dan kecenderungan potensi kenaikan berat badan.
Aku katakan diet berbasis DNA dari LightHOUSE ini efektif karena begitu tau
karakter tubuh, nantinya akan ketahuan pola diet yang tepat untuk seseorang.
Misalnya, diet rendah karbo kah, diet rendah lemak, atau diet rendah kalori.
Di sini kalian boleh membatin, “OOH, PANTAS AKU DIET GAGAL MELULU, MUNGKIN
NGGAK SESUAI DENGAN DNA KU!” Iya, bisa jadi demikian. Kalau kalian niat pengen
nurunin berat badan, aku sarankan tidak asal dan tidak hanya bermodalkan
“katanya” atau ilmu dari artikel yang tidak jelas sumbernya. Jadinya, ya kurang
efektif, bahkan mungkin saja malah bisa membahayakan tubuh. Misalnya, tubuh
lebih butuh kalori dan kelebihan lemak, tapi malah dietnya mengurangi kalori.
Bisa lemes, Shay.
Tes DNA ini dilakukan dengan anjuran dokter dan membutuhkan waktu
6-8 minggu. Tes DNA bisa dilakukan di awal, namun, sambil menunggu hasil tes
DNA, pasien akan diberi anjuran pola makan oleh dokter. Setelah hasil tes DNA
keluar, pola makannya akan disesuaikan lagi
Mindful Eating ala LightHOUSE
Program-program di Klinik LightHOUSE ini berada di bawah pengawasan medis.
Ada dokter dan psikolog yang juga turun tangan dalam menangani pasien dan berperan dalam pemberian “kurikulum” untuk diet para pasien. Perihal yang sangat penting dalam kurikulum ini adalah pola makan. Kalo sebagian besar orang melakukan diet dengan cara
cara diet
tanpa nasi, LightHOUSE malah bisa memberikan cara diet tetap makan nasi.
Bahkan, menurut Mbak Esty, kebanyakan orang diet cheating-nya seminggu atau dua
minggu sekali. Kalau di LightHOUSE, cheating bisa setiap hari! Ini karena
LightHOUSE memberikan edukasi pada pasien salah satunya dengan prinsip mindful
eating. Jadi, diet nggak cuma diberi obat aja, Gaes!
LightHOUSE menerapkan prinsip mindful eating atau sadar dalam makan.
Maksudnya adalah sadar berapa kalori yang masuk dan menyadari sinyal
lapar-kenyang yang dikeluarkan oleh tubuh. Kesadaran ini bisa diperoleh dengan
pemberian edukasi pada pasien. Gini, ya, aku yang belum jadi pasiennya
LightHOUSE Surabaya saja sudah bisa mengubah mindset tentang pola makan,
apalagi kalau sudah rutin jadi pelanggan. Hehe.
Nih buktinya, coba bandingkan
kedua hasil tes BMI-ku di bawah ini. Yang sebelah kiri ketika workshop akhir
april lalu. Ada penurunan, kan? Memang tidak banyak dalam waktu beberapa bulan
ini, karena lingkungan rumah memang belum sepenuhnya kondusif untuk turut
konsisten mengubah gaya hidup sehat. Apalagi, tuh, masih ada aneka jeroan,
santan, dan daging-dagingan. Euh~
Penurunan berat badan ini karena aku berusaha menerapkan apa kata Mbak Detri, senior dietitian di LightHOUSE, untuk mengurangi tepung-tepungan dan
jeroan. Kalo biasanya sekali makan pisang goreng bisa habis 5 biji, kali ini
satu atau malah tidak mengambil sama sekali! Hehehe.
Prinsip mindful eating dari LightHOUSE ini juga masuk ke level yang lebih
tinggi dengan kehadiran garpu diet. Hah, GARPU DIET? Yup! Nama si garpu diet ini adalah Hapi Fork. Cara kerjanya
nanti garpunya disambungkan ke aplikasi. Mbak Esty menjelaskan bahwa garpu ini
bisa membantu kita mengontrol cara makan kita, apakah sudah benar atau belum,
beban makanan pada garpu untuk sekali suap terlalu berat atau tidak, ritme
makannya terlalu cepat atau sudah pas. Anyway, garpu ini available di
Klinik LightHOUSE Surabaya, ya!
Hapi fork. |
LightWEIGHT Challenge Surabaya
LightWEIGHT merupakan signature program dari Klinik LightHOUSE.
LightWEIGHT ini merupakan program penurunan berat badan selama 12 kali
pertemuan yang dilakukan selama 12 minggu. Program ini dirancang khusus oleh
dr. Grace, sang pendiri Klinik LightHOUSE. LightWEIGHT ini menerapkan comprehensive
treatment dengan panduan dari psikolog, ahli gizi, dokter, dan psikiater.
Di Jakarta, sudah pernah diadakan LWC. Karena berhasil dan dalam rangka membuka
kantor baru, LWC diadakan pula di Surabaya.
Peserta LWC Surabaya |
Peserta LWC Surabaya berasal dari beragam latar belakang. Ada yang IRT, wirausahawan, karyawan
swasta, notaris, dosen, manager restoran, marketing, dan banyak lainnya. Motivasi
mereka juga berlainan, tentu saja. Ada yang kepingin baju lamanya mat lagi, ada
yang pengen hidup sehat, ada yang pengen kurus dan enak dipandang, ada juga
yang termotivasi karena kesal dibully teman-temannya. Usia para peserta mulai
dari 20 sampai 43 tahun-an. Uniknya, mayoritas dari mereka sudah pernah mencoba
beraneka cara diet yang ampuh (menurut mereka), tapi akhirnya stuck di
kondisi yoyo atau kesusahan mempertahankan penurunan berat badan secara
konsisten.
Lie Fang, Juara I |
Nah, para peserta LWC Surabaya ini sudah melalui 12 minggu kompetisi yang dimulai tanggal 6 April hingga 6 Juli 2019. Ada hadiah-hadiah pula yang
diberikan di pertengahan sesi dengan hadiah Lipostripping, yakni treatment untuk menghancurkan lemak
permanen tanpa jarum! I’ll tell you below! Sabtu tanggal 13 Juli lalu sudah diumumkan
pemenangnya. Melalui postingan ini, aku sekaligus ingin mengucapkan selamat ya
buat para pemenang dan seluruh peserta!
Klinik LightHOUSE Surabaya, Klinik dengan misi #SlimBackSurabayan
LightHOUSE sedang on the way buka cabang baru yakni di Surabaya dan
Medan. Yang di Surabaya ini sudah ada ya kliniknya, namun, belum secara resmi
buka. Nantinya, teman-teman bisa datang ke Jalan WR. Supratman Nomor 55 Dr.
Soetomo Surabaya.
Mereka buka di Surabaya nggak asal aja, lho, pake riset. Menurut data yang
dimiliki LightHOUSE, tingkat obesitas tertinggi di Indonesia ke-3 tuh pada ngumpul
di Jawa Timur! Hahaha, kira-kira apa penyebabnya ya?? Yang pertama tentu
saja Jakarta, yang kedua Aceh. Dari situ lah LightHOUSE jadi semangat banget
untuk buka klinik di sini, bikin LWC Surabaya, dan punya misi untuk
#SlimBackSurabayan, biar warga Jawa Timur dan Surabaya lebih sehat. Oh ya,
mereka juga akan buka di Medan, lho!
Suasana di Klinik LightHOUSE Surabaya sangat cerah dan nyaman. Terdapat
beberapa ruangan yang perlu aku kenalkan ke kalian. Di bagian depan, pasien
bisa langsung bertemu dengan resepsionis Klinik LightHOUSE Surabaya. Di sana
pasien bisa membuat janji, bertanya-tanya tentang program, dan melakukan
pembayaran. Pasien yang sudah mendaftar nanti diminta isi biodata dan tes MBTI
yang akan digunakan ahli gizi untuk menentukan pola makan pasien. Kemudian
pasien diajak untuk menimbang berat badan, cek darah, dan bertemu dengan
dokter.
Ruangan dokter di klinik lightHOUSE Surabaya ada dua. Semua program treatment
harus dikonsultasikan dulu dan akan diresepkan oleh dokter. Setelah dari
dokter, pasien bisa melakukan konsultasi dengan ahli gizi. Di sana juga ada 2
ahli gizi untuk melayani pasien. Ahli gizi akan memberi rekomendasi pola makan
sesuai kebutuhan gizi pasien, ada pula edu games untuk pasien yang
menarik. Ahli gizi juga akan menjelaskan kandungan kalori pada makanan serta
mengajarkan cara masak rendah kalori untuk pasien, dan banyak lainnya.
Bagian lainnya ada instalasi farmasi tempat racikan obat yang diperlukan
untuk pasien dan ruang treatment. Kebersihan Klinik LightHOUSE Surabaya
juga terjaga, ada toilet dan mushola yang lengkap dengan sajadah dan mukenah.
Menunggu pun tak akan membosankan karena terdapat ruang tunggu yang sangat
nyaman, serta area parkir yang luas.
Ruang tunggu. |
Aku merasa sangat beruntung bisa ikutan tour de clinic sekaligus
menjajal treatment Lightwave. Treatment LightWave ini
tidak menggunakan jarum, melainkan menggunakan teknologi yang memberi kesan
seperti ditumbuk-tumbuk di bagian tubuh. Treatment ini bertujuan untuk
mengurangi selulit di tubuh. Pengaplikasiannya bisa di bagian perut, paha,
lengan, pinggul, dan bagian lain yang berlemak. Kemarin, aku mencoba Lightwave
di perut dengan 100 tumbukan. Normalnya bisa 3000 untuk di bagian perut! Hehe
namanya cobain dulu ya, Sist! Awalnya rasanya kayak geli-geli gitu, tapi
lama-lama lumayan enak di perut. Perlu dilakukan secara kontinyu nih kayaknya!
Selain Lightwave, ada banyak treatment lainnya. Salah satu yang
diunggulkan adalah Lipostripping yang bisa menghancurkan lemak permanen tanpa
jarum. Teknologinya memakai focused ultrasound. Lemak-lemak jahat yang
sudah hancur permanen ini bisa ditahan agar gak tumbuh yang baru dengan pola
makan yang sehat.
Untuk harga di LightHOUSE Surabaya dibuka sesuai dengan kondisi
masing-masing pasien. Kurang lebih pricelist treatment reguler
mulai dari harga Rp 158.000. Sementara untuk paket dimulai dari Rp 1.000.000
sampai dengan Rp 10.000.000. Paket ini biasanya dibundling untuk per 3 bulan.
Di Klinik LightHOUSE Surabaya juga terdapat beberapa makanan sehat seperti
granola, beras, dan perlengkapan seperti meal kit plan, yang bisa dibeli
oleh masyarakat umum. Tinggal datang saja ke klinik.
makanan sehat. |
Beras Mani Chamba LightHOUSE. |
Nah, gimana, warga Surabaya sudah siap lebih langsing sekaligus lebih sehat
dengan metode diet efektif ala LightHOUSE Surabaya? Setelah kantornya buka,
kalian bisa ke Jalan WR. Supratman Nomor 55. Sekarang belum buka, ya, boleh
follow Instagramnya LightHOUSE dan Instagramku aja, yah, untuk memantau kapan
bukanya!
Yang penting nih, semuanya kudu #DimulaiDariNiat ya, Buibu. Kalo Buibu
sendiri apa ada cerita diet sehat yang pernah dijalani? Coba ceritain di kolom
komentar, yuk!
Ternyata DNA juga punya fungsi untuk diet ya. Selama ini tau nya buat tes anak kandung atau bukan aja��.
BalasHapusCanggih banget ya treatment nya, jadi kita ga takut salah metode untuk diet kalau tau penyebab nya dari DNA.
Lama juga ya hasil dna-nya. Berarti emang diliat teliti banget ya buat bisa merancang diet yang pas
BalasHapusWah seru juga ua diundang kesana.. btw tmpt nya jugaa kliatan cozy dan instagtamable.. pengen kapan kapan kesana juga deh.
BalasHapusMindful eating memang memabntu banget ya mba. Btw tes DNA bukannya mahal ya? Yg penting sehat dan jaga makan memang ya mba
BalasHapusbener sih mbak :) yang penting tu pikiran ya, aku tiap mikir mau diet selalu malah lapr hiks, btw test DNA berapa mbak? kalau ga salah pernah baca ratusan ribu ya?
BalasHapusbener banget ya soalnya diet itu emang ga boleh sembarangan dam ada aturannyaa, aku juga nih pengen nurunin berat badan 3kg hehehe
BalasHapusDan aku pun mengalami ini. Pengen diet tapi gagal terus. Sudah prustasi eh malah makin banyak lapaar. Kayaknya harus ke sini deh. Jakarta aja deh :)
BalasHapusSama mba tosss
HapusSaya juga baru tahu ada Light House ini dan pengen stalking lebih banyak
Aku gak pernah diet diet makanan sih mbak, sebab badanku emang kecil. Gak langsung amat sih. Cukuplah kata pak suamiku.
BalasHapussatu yang kuinginkan hanyalah, gimana caranya ngempesin perut yang seperti hamil 3 bulan ini haha kalau ada tipsnya aku mau ya mbakk.
Aku juga diet, kak...tapi eh, tapi...ikut dari buku aja gitu.
BalasHapusTapi karena memang harus #DimulaiDariNiat ..kalau lagi kendur, bablas juga...
Hiiks~
Harus di bimbing begini yaa...cara yang sehat dan benar.
Mari diet.
HapusSebenarnya tujuannya adalah kembali hidup sehat.
Semoga gak gampang sakit dan bahagia selalu.
Duh, kayaknya bagus deh dietnya. Aku jadi mupeng. Beraneka macem diet udah aku coba. Banyak yang instan kurus terus instan pula gendut lagi. Jadi kepengen nyoba deh yang ini. :D
BalasHapusWaaa kok seru ya lightmeal nya, cara ngeceknya juga bikin penasaran. Sudah ada cabangnya di Jogja belum ya mba?
BalasHapusAku paling susah ninggalin ngemil, tapi kalau gak makan nasi tuh lebih gampang. Mungkin ini juga penyebab aku jadinya lebih suka ngemil ya. Seru banget sih ini ada mealplannya gitu ya?
BalasHapuswahh, kemaren aku baca diet berdasarkan golongan darah. sekarang berdasarkan DNA seru juga ya!
BalasHapusSemarang kapan ada Light House nih, jadi pengin juga ikutan program dietnya. Kudu cek DNA dulu ya kudu diet karbo atau lemak nih. Itu tas pinggang di perutku hadeewww sudah makin merongrong :))
BalasHapusAku penasaran dengan harga test DNA nya berapa...kata orang mahal. Bener nggak sih?
BalasHapus#JanganKasihKendor kakaaaaa
BalasHapusEmang sih, diet itu kudu #DImulaiDariNiat
dan wajib konsisten, sabar juga *self talk*
--bukanbocahbiasa(dot)com--
Bahagianya bunda yg badannya beratnya stabil, hehe...jelas donk lha wong udah uzur je jd ya makannya dikit ngemil juga malas, hehe...tapi masih doyan durian niiih.
BalasHapusWawww... kaget banget pas baca, test DNA bisa untuk mengetahui program dan pola diet yang cocok ya..
BalasHapusUjame baru denger nih, berbeda dengan klinik yang lain.
Sepertinya bagus ya, dan jadi gak khawatir salah tindakan ❤
Urusan berat badan bisa masuk kurikulum juga yak keren. Kalo berat badan turun tuh emang bikin hepi sih bisa pake baju yg di emol-emol nggak perlu jahit khusus hahaha
BalasHapusAku baru tentang diet DNA!
BalasHapusTerobosan mutakhir tentunya.
Sama seperti komentar mba Indah, biasanya tes DNA, muaaahal, cint.
Boleh dapat contekankah? Hahahaha
Baidewei,
Sukses untuk goal dietnya ya mba
Daaan ternyata... Diet juga gak sembarangan diet ya Mbak, kudu tau ilmunya. Sharingnya cakep nih. Makasih infonya.
BalasHapusSungguh kak ku baru tau ada diet berdasarkan DNA. Wahhh keren banget sih kak ulasannya, ku juga jadi pengen cobain nih manatau bisa kuyuuusss juga. Btw kak mereka buka kelas online gitu ga yah?
BalasHapusBaru tau saya mba ada diet berdasarkan DNA seperti ini, pastinya hasilnya lebih efektif ya karena treatmentnya lebih akurat :)
BalasHapusDiet sehat memang bagus buat kita untuk menajaga kondisi tubuh agar tetap fit dan bugar. Diet dna sesuai pribadi masing masing
BalasHapusSebetulnya, saya udah cocok dengan pola diet yang sedang dijalani saat ini. Tetapi, menarik juga nih diet yang pakai DNA. Sesekali coba diet cara lain, biar gak bosan :)
BalasHapusWaaaah menarik ini. Jadi jangan asal diet ya mbak. Pantesan banyak yang suka ngeluh dietnya gak berhasil, ya mungkin diet yang dilakukan gak sesuai.. Makasih sharingnya mbak
BalasHapusDulu pernah nyoba diet, tapi caranya ngawur. Jadinya malah lemes dan end up dengan makan nasi banyak-banyak untuk menghilangkan gemetaran yang ada. Duuuhh...salah banget sih ya diet nggak pake petunjuk yang benar. Ternyata tergantung DNA juga ya jika ingin diet berhasil gini.
BalasHapusBaru tahu nih Diet berbasis DNA. Dan bener juga yah Mbak, sepertinya memang lebih efektif y
BalasHapuskalau mau diet cek DNA dulu biar tahu kondisi kita itu cocoknya dengan diet jenis apa. Nggak langsung asal diet karena kalau salah2 juga bikin badan lemess.
Aku lagi ngalami permasalahan diet nih mba. Pengen turut berat badan tapi belum ada yang berhasil. Kalau pakai diet cara ini tentunya lebih baik ya mba
BalasHapusHidup sehat dan diet itu kuncinya memang NIAT dan DISIPLIN ya mba. Kliniknya oke banget nih.. bocoran harganya berapa mba
BalasHapusHuaa berbicara diet seakan liat ke diri saya nih yang mau diet tapi ga istiqomah jadinya ga sukses2 hehehe. Btw baru tau nih diaet sesuai DNA gini, menarik sekali ya.
BalasHapusIya niat itu yang utama ya. Mau diet cuma rencana tanpa praktik sama aja bohong ya hehehe
BalasHapusDengan adanya fasilitas seperti ini kita serasa terbantu ya. Makin semangat lah setidaknya hehehe
Wah mantap nih.membantu banget buat yg mau diet nih...aku mah ga perlu diet sih perlu nya malah naikin berat dikit lagi..susah gemuk hahaha..
BalasHapusWah unik banget ada lomba penurunan berat badan ya. Kalau aku sih gak mungkin bisa ikutan hihihi paling mau ikutan menjaga berat bada supaya lebih sehat lagi aja. Baru tau diet itu bergantung DNA juga
BalasHapusWah bisa gtu ya gagal diet krn gak sesuai DNA. Ini suamiku kyknya yang butuh hehe. Lighthouse ini ada di Jakarta juga kah mbak atau masih di Surabaya aja? Hmmm mungkin pas mudik Surabaya bisa minta suamiku mampir :D
BalasHapusTanyain dong kapan buka di Semarang. Karena aku juga udah nyoba segala macam diet, bisa langsing tapi segala kadar guldar, kalium, kolesterol jadi low semua.
BalasHapusDiet memang harus dimulai dan tentunya juga dengan cara cara yang benar, seperti diet sehat dengan memakan makanan yang sehat juga.. semoga aku bisa konsisten untuk makan makanan sehat juga ya mba.. masih sulit nih huhu
BalasHapus