Sumber foto: Unsplash |
Bunda, sudah berapa lama kamu berumah
tangga? Biasanya, kalo masih awal-awal, tuh, masih seger dan
tantangan-tantangannya masih agak “halus”. Begitu udah tahun ketiga... naah,
baru deh kelihatan geronjalan yang agak mengguncang!
Eits... bukan bermaksud menakuti, tapi
memang menikah tidak menjamin kita bisa langsung bahagia kayak di film-film
gituh. Namanya juga rumah tangga, kudu dibangun dan dirawat. Membangun rumah
tangga yang kita impikan, mungkin akan menjadi perihal yang rumit untuk
sebagian orang. Hm.. kalo sederhana, namanya bukan rumah tangga tapi rumah
makan Padang! Hehehe!
Ada satu tantangan umum yang dihadapi
oleh sebagian pasangan suami istri, aku pun pernah mengalaminya, yakni masih harus
bertahan dengan hubungan LDR karena satu dan dua hal. Biasanya, perkara
tersebut berkutat pada tugas kantor ataupun perihal lain yang mungkin sepele, tapi menjadi besar karena jarak yang
menghadang. Tentu, butuh upaya serta kesabaran ekstra untuk mengatasi hal tersebut.
Pasangan suami istri yang melakukan hubungan LDR memiliki
rintangan tersendiri dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Praktis, pasangan suami istri harus terus melakukan penyesuaian
terhadap hubungan emosi yang telah dibangun
sejak lama karena modal utama dalam hubungan LDR
ini adalah kepercayaan satu sama lain.
Masalah kecil sehari-hari, urusan internal keluarga seperti urusan finansial,
keputusan dalam memilih sekolah anak, konflik dengan mertua, serta perkara besar lainnya, akan terasa
berbeda jika semua itu dijalankan lewat hubungan LDR. Aku pernah merasakan susahnya berjuang ketika LDR sama
suami, apalagi saat itu aku masih baru saja melahirkan anak pertama. Belajar
dari pengalaman pribadi, menurutku komunikasi dan keterbukaan dengan pasangan
sangat penting untuk pasangan yang sedang LDR. Nah, bagi
pasangan suami istri, cobalah menjalin komunikasi
secara baik dengan 5 cara berikut:
1. Bangun Komunikasi Setiap Hari
Tips pertama dalam menjalani LDR
adalah membangun komunikasi setiap hari. Bukan soal penting atau tidaknya
komunikasi tersebut, namun ikatan yang terbangun lewat interaksi tersebut.
Bahkan, mengucapkan kata
kata romantis juga dapat semakin mempererat
hubungan. Simple but
meaningful.
Anda bisa menanyakan berbagai hal kepada pasangan, begitu
pula sebaliknya. Lewat perbincangan tersebut, Anda serta pasangan dapat saling
mengetahui kebutuhan masing-masing. Setiap malam usai bekerja, sempatkanlah
untuk menanyakan kabar agar bisa saling tahu dan menjaga keterbukaan dengan pasangan.
2. Saling Cerita Aktivitas Rutin
Tak sekadar membangun komunikasi, ada baiknya Anda dan
pasangan saling menceritakan aktivitas rutin. Hal-hal seperti bangun pagi,
pergi bekerja, hingga kegiatan usai pulang kantor, dapat menjadi topik bahasan sehari-hari.
Anda juga mesti menanyakan aktivitas pasangan. Kadang, bercerita kepada pasangan tentang keluh kesah maupun kesenangan
saat beraktifitas, bisa membuat kita lebih lega.
Menceritakan aktivitas rutin sehari-hari, mampu menjadi
gambaran akan kegiatan masing-masing antara Anda dan pasangan. Setidaknya,
kedua pihak bisa memahami kesibukan yang dilakukan dan dapat memahami aktivitas
tersebut walau tidak hadir secara langsung bersama. Saling
menceritakan aktivitas rutin ini juga bisa menjadi kebiasaan baik yang
menguatkan hubungan suami istri.
3. Tentukan Keputusan Secara Bersama
Selain berbincang soal kegiatan sehari-hari dan aktivitas
yang dilakukan di masing-masing tempat, penting juga untuk menentukan keputusan
secara bersama. Hal tersebut menjadi esensi hubungan pasangan suami istri yang
sehat dan tidak saling berjalan sendiri-sendiri.
Mulai dari hal-hal kecil seperti urusan kesehatan,
membeli perabotan rumah, jadwal liburan, hingga menentukan pilihan terbaik buat
si kecil yang sedang bersekolah, dapat menjadi cara untuk mendekatkan diri.
Hindari menentukan keputusan secara sepihak, Anda dan pasangan harus
membiasakan hal ini. Apabila memang
sangat sibuk, cobalah untuk membuat kesepakatan dan mengagendakan waktu luang
untuk membicarakan hal penting.
4. Saling Mengunjungi Bila Ada Kesempatan
Bila hari libur, akhir pekan,
atau kesempatan untuk cuti datang, saatnya Anda pulang ke rumah dan mengunjungi
pasangan. Sebaliknya, jika pasangan memiliki waktu luang, agendakan jadwal
untuk bertemu atau datang ke daerah tempat Anda bekerja.
Komunikasi secara langsung tetap menjadi cara yang lebih
baik ketimbang terus-terusan bicara lewat aplikasi pengirim pesan, telepon,
atau video call. Tak masalah jika pertemuan ini terjadi dalam jangka
waktu yang lama, asal masih bisa bertemu secara langsung dan tatap muka.
5. Hindari Rasa Curiga Berlebihan
Kendala dari hubungan LDR yang dilakukan oleh pasangan suami
istri biasanya adalah rasa cemburu akibat curiga berlebihan. Sejak awal
berkomitmen untuk melakukan komunikasi jarak jauh, pastikan agar Anda dan
pasangan tidak saling mengekang dan curiga atas hal tak penting. Bangun keterbukaan dan kejujuran yang baik agar tidak
ada prasangka buruk yang berlebihan kepada pasangan.
Bagaimanapun, modal utama dalam menjalin hubungan LDR adalah
saling percaya akan aktivitas yang dilakukan sehari-hari. Daripada menaruh rasa
curiga yang berlebihan, lebih baik saling mendoakan supaya selalu dilindungi
oleh Tuhan.
Dari kelima tips di atas, adakah yang
belum kalian lakukan? Semoga sedikit saran dariku bermanfaat, ya. Dan semoga
rumah tangga kita terus diberi keselamatan dan kebahagiaan olehNya.
Alhamdulillah semuanya sudah saya coba Mbak. Hehehe.
BalasHapusIntinya komunikasi jangan terputus ya. Ada atau tidak ada masalah selalu terbuka. Insyaallah semuanya baik baik saja. Amin.
Ho'oh LDR memang buanyaaak tantangannya. Dan memang dlm pernikahan kudu butuh komunikasi dan kompromi, mau itu LDR ataupun non-LDR
BalasHapusBanyak tantangannya kalo LDR ya. Aku juga LDR an dengan suami, udah 2 th, Yang penting memang komunikasi harus jalan terus ya. Untung sekarang udah ada hp + internet, jadi bisa video call dengan suami.
BalasHapusJangan kan yang LDR ya mbak yang intents ketemu setiap hari pun komunikasi itu penting banget... Do'a aku semoga semua PASUTRI SAMAWA selalu mbak
BalasHapusLDR nggak mudah sih menurut aku, mungkin memang perlu ada agreement di awal ya, agar relasi tetap berjalan sesuai harapan. Jujur,aku salut sama mereka yag LDR dan sukses, hehe. Kuncinya memang di komunikasi ya
BalasHapusbangun komunikasi emang penting ga cuman yang LDR-an sih mba, kadang aku juga di rumah ya udah jarang ngobrol karena sibuk mau anak-anak yang butuh aku jadi aku sama suami komunikasi setiap jam kerja :D
BalasHapusKalau saya pastinya belum melakukan semua. Belum pernah merasakan LDR. Kayaknya saya gak sanggup, Mbak :)
BalasHapusAku sekarang juga lagi LDR. Syukurlah terjadinya saat usia pernikahan sudah lebih lama, ya. Jadi ada banyak hal yang sudah bukan menjadi kekawatiran lagi.
BalasHapusSaya dan suami pelaku LDR, Mba. Dan kami memang melakukan ke-5 hal yang tertulis di atas ��
BalasHapusAku ga kebayang sih gimana rasanya kalua harus ber-LDR ria dengan suami, hiks pasti banyak banget tantangannya, semangat ya buat teman-teman yang terpaksa harus LDR-an... kalian hebat...
BalasHapusMasha allah tips aku keep nih untuk bekal nanti jadi pasutri makasih yah bunda biya tipsnya aku baca sambil senyum-senyum sendiri hihi
BalasHapusKeluarga itu sebaiknya jadi satu. Kalau masih LDR, jangan putus berdoa supaya disatukan. Kami LDR yg pertama selama 7th. Sekarang LDR lagi udah 5th. Kami berumah tangga 20th. Berat.
BalasHapusAku pernah ngalamin LDR, waktu itu masih punya anak umur 2 tahun deh.. itu baru sebulan lho dan ngga enak banget rasanya huhu.. semua point diatas penting banget apalagi yang terakhir itu.. supaya hidup lebih nyaman ya..
BalasHapusAku nggak kuat LDR. Hhehe. Dan mamng perlu komitmen kuat pernikahan jika memutuskan untuk LDR
BalasHapusKomunikasi itu penting banget, terutama pasangan yang LDR. Aku sesekali ngalami LDR kalo suami dapat proyek pekerjaan luar kota. Alhamdulillah kalo masalah kecil sih aku biasa putuskan sendiri. Kalo masalah udah lewat baru deh cerita kepada suami, hihiii
BalasHapusAku pernah LDR mbak, pas awal2 pernikahan. Cuma waktu itu blm ada anak jadi gak seberapa berat. Mungkin kalau udah anak beda ceritanya kali ya, krn banyak keputusan menyangkut anak. Yg penting emang saling komunikasi dan support saat LDM ya
BalasHapusAku juga pernah menjadi pejuang LDR, bahahaha
BalasHapusTentu ada plus minusnya ya
Tapi, kepercayaan memang modal utama LDR ini.
... dan yang pasti LDR memang punya tantangan sendiri!
Nah para pejuang LDR,
Kiat di atas boleh juga nih diadopsi.
komunikasi tuh pentiiing banget ya mba. Aku sampai sekarang sering telpon - telponan seperti jaman pacarana, no matter seberapa jauh kami terpisah karean perjalanan atau pekerjaan. Seruu memang menjaga hubungan tetap okee
BalasHapusSalut buat para suami-istri yang menjalani LDR. Memang komunikasi kuncinya, ya. Saling percaya dan gak curiga. Tapi kalo aku.. duh, belum sanggup kalau harus LDR. 10 tahun nikah belum pernah LDR-an sih. Hehe.
BalasHapusLDR mmg lbh banyak godaan nya ya..tapi komitmen memang penting banget nih..
BalasHapusKunci sukses LDR ya komunikasi dan rasa saling percaya kali ya, kak. Dulu waktu Peweku kerja Auditor juga sering banget aku ditinggal-tinggal, dan LDR berbulan-bulan.
BalasHapusTetep berat sih ya namanya juga LDR. Aku sih lebih prefer ikut aja ngumpul bareng
BalasHapusLdr itu susah susah gampang ya mba. Perlu komitmen yg tinggu dalam ngejalaninnya makanya 5 tips diatas penting banget diaplikasiin
BalasHapusLDR termasuk cobaan berat menurut saya huhu apalagi saya orangnya agak posesif jadi kadang2 kepikiran yang macem2 kalau dia susah di hubungi hahaha makanya ku tak sanggup LDR.
BalasHapusTerimakasih sudah berbagi tipsnya bunda..
BalasHapuspernah ngalamin LDRan tapi cmn 7 minggu. Momen paling ok memang saat saling menceritakan aktivitas masing2
BalasHapus